Manado (ANTARA) - Guguran lava terpantau meluncur ke lima sungai atau kali yang berhulu dari puncak kawah Gunung Karangetang, di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Sabtu.
"Jarak luncur guguran lava pijar yang mengarah ke beberapa sungai atau kali variatif," ujar Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang, Yudia P Tatipang, di Manado.
Dia menyebutkan, dalam laporan pengamatan pukul 12.00 WITA hingga 18.00 WITA, guguran lava ke arah Kali Kahetang lebih kurang 1.750 meter, dan ke arah Kali Batuawang sekitar 1.500 meter.
Sementara ke Kali Batang sejauh 1.000 meter, ke arah Kali Timbelang sekitar 800 meter, dan ke Kali ke Beha Barat lebih kurang 1.500 meter.
Dia menambahkan, dalam periode tersebut terekam sebanyak lima kali gempa guguran dengan amplitudo antara tiga milimeter hingga 25 milimeter selama 30-48 detik.
Terekam pula sebanyak 10 kali gempa embusan dengan amplitudo antara 10-20 milimeter durasi antara 18-20 detik, serta dua kali gempa tektonik jauh amplitudo 40 milimeter, S-P: 21-25 detik selama antara 63-93 detik.
Tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo antara 0,5 milimeter hingga empat milimeter, dominan dua milimeter.
"Tingkat aktivitas Gunung Karangetang level III siaga," ujarnya.
Dia berharap warga mematuhi radius bahaya Gunung Karangetang agar terhindar bahaya awan panas guguran serta banjir material vulkanik.
Baca juga: Badan Geologi imbau warga sekitar Gunung Karangetang Sulut patuhi rekomendasi
"Jarak luncur guguran lava pijar yang mengarah ke beberapa sungai atau kali variatif," ujar Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang, Yudia P Tatipang, di Manado.
Dia menyebutkan, dalam laporan pengamatan pukul 12.00 WITA hingga 18.00 WITA, guguran lava ke arah Kali Kahetang lebih kurang 1.750 meter, dan ke arah Kali Batuawang sekitar 1.500 meter.
Sementara ke Kali Batang sejauh 1.000 meter, ke arah Kali Timbelang sekitar 800 meter, dan ke Kali ke Beha Barat lebih kurang 1.500 meter.
Dia menambahkan, dalam periode tersebut terekam sebanyak lima kali gempa guguran dengan amplitudo antara tiga milimeter hingga 25 milimeter selama 30-48 detik.
Terekam pula sebanyak 10 kali gempa embusan dengan amplitudo antara 10-20 milimeter durasi antara 18-20 detik, serta dua kali gempa tektonik jauh amplitudo 40 milimeter, S-P: 21-25 detik selama antara 63-93 detik.
Tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo antara 0,5 milimeter hingga empat milimeter, dominan dua milimeter.
"Tingkat aktivitas Gunung Karangetang level III siaga," ujarnya.
Dia berharap warga mematuhi radius bahaya Gunung Karangetang agar terhindar bahaya awan panas guguran serta banjir material vulkanik.
Baca juga: Badan Geologi imbau warga sekitar Gunung Karangetang Sulut patuhi rekomendasi