Jakarta (ANTARA) - Tim nasional wushu Indonesia meraih empat emas dan tiga perak pada ajang The FISU World University Games 2021 Chengdu yang dihelat pada tahun 2023 berlangsung di Chengbei Gymnasium Chengdu, China, Kamis.
Dilansir dari keterangan resmi, usai atlet taolu putri Nandhira Mauriskha menyumbang dua emas dan atlet taolu senior putra Edgar dengan dua medali perak, kini giliran atlet Sanda Indonesia menyumbangkan dua emas dan satu perak.
Dalam pertandingan final kelas 52kg putri, atlet wushu Indonesia Tharisa Dea Florentina yang tercatat sebagai mahasiswi Universitas Negeri Semarang (UNNES) merebut emas setelah mengalahkan Ruggieri MBV dari Perancis dengan skor 2-0.
"Saya senang bisa naik di atas podium dengan menyumbangkan medali emas bagi Kontingen Indonesia. Terima kasih pak Ketum PB WI yang telah memberikan perhatian terhadap Timnas Wushu Indonesia dengan fasilitas TC di China," kata Tharisa.
Kesuksesan Tharisa diikuti Laksmana Pandu Pratama yang tampil di kelas 52kg Putra. Di final, Laksmana Pandu Pratama mengubur impian Mehmet Demirci dari Turkiye dengan skor 2-0.
"Saya senang dan bangga bisa mempersembahkan medali emas bagi Kontingen Indonesia di Universiade ini. Setelah ini, saya akan kembali fokus menjalani program latihan untuk meraih medali di Asian Games 2023 Hangzhou," kata Pandu.
Para atlet wushu Indonesia dan staf pelatih pada ajang The FISU World University Games 2021 Chengdu di Chengbei Gymnasium Chengdu, China, Kamis. (04/08/2023) (ANTARA/HO-PB Wushu Indonesia)
Sayangnya kesuksesan Tharisa dan Pandu gagal diikuti Bintang Reindra Nada Guitara yang turun di kelas 60kg Putra. Mahasiswa UNNES ini harus puas mengantongi medali perak setelah di pertandingan final dipaksa mengakui ketangguhan atlet tuan rumah China, Yigu Ma dengan skot 0-2.
Meski gagal mempersembahkan emas, Bintang telah menunjukkan kualitasnya dengan mengalahkan Shoja Panahigehkolaei dari Iran yang selalu merajai event internasional di semifinal.
"Alhamdulillah dari atlet Sanda Indonesia mampu menyumbangkan 2 medali emas dan 1 perak bagi Kontingen Indonesia. Saya apresiasi penampilan mereka yang cukup banyak mengalami kemajuan baik fisik, teknik dan strategi sejak menjalani TC di China. Terimakasih pak Ketum PB WI dan juga Kemenpora yang telah memberikan fasilitas selama TC di China. Setelah ini, mereka akan kembali menjalankan program latihan dalam rangka menuju Asian Games 2023 Hangzhou," kata pelatih Timnas Wushu Indonesia khusus Sanda Mukhlis.
Ketua Umum PB Wushu Indonesia Airlangga Hartarto mengingatkan kepada timnas wushu Indonesia agar tidak terlarut dalam euforia yang diraih dalam ajang The FISU World University Games.
"Saya minta jangan terlarut dengan euforia kesuksesan di The FISU World University Games. Tugas berat masih menanti di Asian Games 2023 Hangzhou. Fokus kembali latihan dan terus tingkatkan prestasi agar kembali memberikan yang terbaik bagi kontingen Indonesia saat tampil di Asian Games 2023 Hangzhou nanti," kata Airlangga Hartarto yang juga merupakan Menko Bidang Perekonomian itu.
Dilansir dari keterangan resmi, usai atlet taolu putri Nandhira Mauriskha menyumbang dua emas dan atlet taolu senior putra Edgar dengan dua medali perak, kini giliran atlet Sanda Indonesia menyumbangkan dua emas dan satu perak.
Dalam pertandingan final kelas 52kg putri, atlet wushu Indonesia Tharisa Dea Florentina yang tercatat sebagai mahasiswi Universitas Negeri Semarang (UNNES) merebut emas setelah mengalahkan Ruggieri MBV dari Perancis dengan skor 2-0.
"Saya senang bisa naik di atas podium dengan menyumbangkan medali emas bagi Kontingen Indonesia. Terima kasih pak Ketum PB WI yang telah memberikan perhatian terhadap Timnas Wushu Indonesia dengan fasilitas TC di China," kata Tharisa.
Kesuksesan Tharisa diikuti Laksmana Pandu Pratama yang tampil di kelas 52kg Putra. Di final, Laksmana Pandu Pratama mengubur impian Mehmet Demirci dari Turkiye dengan skor 2-0.
"Saya senang dan bangga bisa mempersembahkan medali emas bagi Kontingen Indonesia di Universiade ini. Setelah ini, saya akan kembali fokus menjalani program latihan untuk meraih medali di Asian Games 2023 Hangzhou," kata Pandu.
Sayangnya kesuksesan Tharisa dan Pandu gagal diikuti Bintang Reindra Nada Guitara yang turun di kelas 60kg Putra. Mahasiswa UNNES ini harus puas mengantongi medali perak setelah di pertandingan final dipaksa mengakui ketangguhan atlet tuan rumah China, Yigu Ma dengan skot 0-2.
Meski gagal mempersembahkan emas, Bintang telah menunjukkan kualitasnya dengan mengalahkan Shoja Panahigehkolaei dari Iran yang selalu merajai event internasional di semifinal.
"Alhamdulillah dari atlet Sanda Indonesia mampu menyumbangkan 2 medali emas dan 1 perak bagi Kontingen Indonesia. Saya apresiasi penampilan mereka yang cukup banyak mengalami kemajuan baik fisik, teknik dan strategi sejak menjalani TC di China. Terimakasih pak Ketum PB WI dan juga Kemenpora yang telah memberikan fasilitas selama TC di China. Setelah ini, mereka akan kembali menjalankan program latihan dalam rangka menuju Asian Games 2023 Hangzhou," kata pelatih Timnas Wushu Indonesia khusus Sanda Mukhlis.
Ketua Umum PB Wushu Indonesia Airlangga Hartarto mengingatkan kepada timnas wushu Indonesia agar tidak terlarut dalam euforia yang diraih dalam ajang The FISU World University Games.
"Saya minta jangan terlarut dengan euforia kesuksesan di The FISU World University Games. Tugas berat masih menanti di Asian Games 2023 Hangzhou. Fokus kembali latihan dan terus tingkatkan prestasi agar kembali memberikan yang terbaik bagi kontingen Indonesia saat tampil di Asian Games 2023 Hangzhou nanti," kata Airlangga Hartarto yang juga merupakan Menko Bidang Perekonomian itu.