Manado (ANTARA) - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) menyebutkan jarak luncur guguran lava Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, terjauh mencapai 1.750 meter.
"Guguran lava pijar dari puncak kawah dan terkadang dari ujung leleran masih terjadi ke arah Kali Batuawang lebih kurang 1.000—1.500 meter, Kali Kahetang dan Kali Keting sekitar 1.000—1.750 meter," kata Ketua Pos PGA Karangetang Yudia P. Tatipang dalam laporan pukul 00.00—06.00 WITA.
Guguran lava dari puncak kawah ke arah Kali Batang, Kali Timbelang, Kali Beha Barat terjadi sekitar 750—1.000 meter, sementara sinar api tingginya kira-kira 10 meter.
Yudia menyebutkan frekuensi gempa guguran dalam beberapa hari terakhir ini relatif menurun daripada hari-hari sebelumnya yang mencapai puluhan kali.
Pada periode pengamatan ini, terekam sebanyak 21 kali gempa guguran dengan amplitudo antara 10 milimeter dan 20 milimeter selama 50—80 detik, satu kali gempa embusan amplitudo 10 milimeter selama 15 detik, satu kali gempa tremor harmonik dengan amplitudo 5 milimeter selama 165 detik, serta satu kali gempa tektonik jauh amplitudo 30 milimeter, S-P: 16 detik selama 52 detik dengan tremor menerus.
"Gempa guguran masih terekam dengan tingkat aktivitas level tiga siaga," ujarnya.
Sementara itu, pada periode pengamatan antara pukul 06.00 dan 12.00 WITA terekam sebanyak 15 kali gempa guguran dengan amplitudo 3—20 milimeter selama 32—64 detik, satu kali gempa embusan amplitudo 25 milimeter selama 25 detik serta satu gempa hybrid/fase banyak amplitudo 10 milimeter, S-P: 0 detik, durasi 11 detik.
Pada periode pengamatan pukul 12.00—18.00 WITA terekam 10 kali gempa guguran amplitudo 3—20 milimeter berdurasi 27—88 detik, dua kali tremor harmonik amplitudo 2,5 milimeter selama 158—287 detik.
"Kami tetap berharap warga mewaspadai awan panas guguran serta banjir material vulkanik ketika musim hujan," ajaknya.
"Guguran lava pijar dari puncak kawah dan terkadang dari ujung leleran masih terjadi ke arah Kali Batuawang lebih kurang 1.000—1.500 meter, Kali Kahetang dan Kali Keting sekitar 1.000—1.750 meter," kata Ketua Pos PGA Karangetang Yudia P. Tatipang dalam laporan pukul 00.00—06.00 WITA.
Guguran lava dari puncak kawah ke arah Kali Batang, Kali Timbelang, Kali Beha Barat terjadi sekitar 750—1.000 meter, sementara sinar api tingginya kira-kira 10 meter.
Yudia menyebutkan frekuensi gempa guguran dalam beberapa hari terakhir ini relatif menurun daripada hari-hari sebelumnya yang mencapai puluhan kali.
Pada periode pengamatan ini, terekam sebanyak 21 kali gempa guguran dengan amplitudo antara 10 milimeter dan 20 milimeter selama 50—80 detik, satu kali gempa embusan amplitudo 10 milimeter selama 15 detik, satu kali gempa tremor harmonik dengan amplitudo 5 milimeter selama 165 detik, serta satu kali gempa tektonik jauh amplitudo 30 milimeter, S-P: 16 detik selama 52 detik dengan tremor menerus.
"Gempa guguran masih terekam dengan tingkat aktivitas level tiga siaga," ujarnya.
Sementara itu, pada periode pengamatan antara pukul 06.00 dan 12.00 WITA terekam sebanyak 15 kali gempa guguran dengan amplitudo 3—20 milimeter selama 32—64 detik, satu kali gempa embusan amplitudo 25 milimeter selama 25 detik serta satu gempa hybrid/fase banyak amplitudo 10 milimeter, S-P: 0 detik, durasi 11 detik.
Pada periode pengamatan pukul 12.00—18.00 WITA terekam 10 kali gempa guguran amplitudo 3—20 milimeter berdurasi 27—88 detik, dua kali tremor harmonik amplitudo 2,5 milimeter selama 158—287 detik.
"Kami tetap berharap warga mewaspadai awan panas guguran serta banjir material vulkanik ketika musim hujan," ajaknya.