Makassar (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian (Agama Kemenag) Sulawesi Selatan bersama para tokoh agama dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) merancang beberapa program yang di antaranya adalah Kemah Kerukunan Lintas Agama.

Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Khaeroni di Makassar, Rabu, mengatakan, berbagai program akan dirancang dalam rangka memperingati Tahun Kerukunan, Hari Santri, dan Hari Sumpah Pemuda serta Menyambut Hari Amal Bhakti (HAB) Ke-78 Kementerian Agama RI.

"Kita akan memperingati beberapa hari besar dan karenanya kami bersama para tokoh lintas agama di Sulsel dan FKUB merancang program-program untuk persatuan umat," ujarnya.

Khaeroni menyatakan, moment duduk bersama dengan para tokoh agama itu, selain sebagai agenda rutin, juga dibahas sejumlah perkembangan terkini serta merancang serangkaian acara besar yang bertujuan membangun dan menguatkan toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Sulawesi Selatan.

Kakanwil Kemenag Sulsel mengemukakan gagasannya yang akan menggelar event akbar lintas agama yang merangkai sejumlah moment penting dan bersejarah yang dianggap penting untuk disematkan tema kerukunan didalamnya, diantaranya Hari Santri 22 Oktober, Sumpah Pemuda 28 Oktober dan HAB Ke-78 Kemenag RI.

Para tokoh lintas agama dari berbagai komunitas keyakinan sepakat untuk kembali bersama dan bersatu demi menciptakan lingkungan yang lebih rukun dan harmonis di wilayah Sulsel.

Sementara itu, Ketua Permabudhi Sulsel Yonggris menyambut baik gagasan dari Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Khaeroni yang akan membuat event akbar dengan menggabungkan beberapa hari besar untuk diperingati.

"Sebelumnya kita sudah pernah sukses menggelar event akbar seperti Pekan Merdeka Toleransi. Kedepannya, kita akan rancang lagi event-event yang bisa membuat kerukunan itu makin kuat,” kata Yonggris.

Rencananya, event akbar itu akan diisi berbagai acara menarik yang diadakan mulai Oktober 2023, diantaranya, Kemah Kerukunan Lintas Agama, Perayaan Hari Santri, serta Lomba Beduk antaragama yang bertujuan memperkuat ikatan antar umat beragama.

Bukan cuma itu, kegiatan juga akan ditutup dengan puncak kegiatan berupa festival lampion yang akan menerangi malam Sulawesi Selatan sebagai simbol persatuan dan perdamaian.

Peserta atau partisipan event akbar itu diharapkan bukan saja kalangan orang dewasa, tapi yang paling utama adalah para pemuda dan pelajar lintas agama, yang menjadi cikal bakal generasi pelanjut, yang sedini mungkin untuk menjadi pionir Kerukunan di Sulsel.

Pada pertemuan itu, selain Kakanwil, Kabag TU dan sejumlah Pejabat Eselon III Lingkup Kanwil Kemenag Sulsel, hadir pula sejumlah Pengurus FKUB Sulsel, Ketua PHDI Sulsel I Gede Durahman, Sekretaris PHDI Sulsel, I Ketut Bali Putra Ariawan, Ketua PGIW Sulselbar, Pdt. Adri Massie, Pembimas Budha, Pandit Amanvijaya, Permabudhi, Susan.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024