Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan dan santunan kepada sejumlah anak yatim dan korban banjir serta tanah longsor yang terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Santunan berupa uang pribadi sebesar Rp10 juta per orang. Semoga bisa meringankan beban saudara-saudaraku kita di sana,” kata Amran dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Amran mengundang sejumlah anak yatim dan keluarga korban banjir dan tanah longsor di wilayah Sulawesi Selatan ke Kota Makassar, Jumat (10/5).
Mentan mengatakan bantuan pribadi yang diberikan itu diharapkan mampu meringankan beban korban sehingga bisa kembali bangkit dan memperkuat perekonomian di sana yang sempat lumpuh akibat bencana.
“Mereka semua ini adalah saudara kita, begitu ada bencana kita harus langsung bergerak. Tim kami turun, mendata semua sektor pertanian yang terdampak. Nanti kami beri bibit gratis, traktor gratis, pupuk gratis untuk korban yang terdampak bencana," tutur Amran.
Dia mengaku ingin turun langsung mengunjungi masyarakat terdampak di lokasi longsor dan banjir. Tetapi masih mempunyai agenda penugasan dari Presiden Joko Widodo, berkeliling di seluruh provinsi guna memastikan percepatan masa tanam untuk ketersediaan pangan di tanah air.
“Saya sebenarnya ingin turun langsung mengunjungi saudara-saudara kita di lokasi longsor dan banjir. Tetapi saya masih punya agenda penugasan dari Bapak Presiden berkeliling provinsi. Jadi hari ini saya, mengundang saudara-saudaraku korban terdampak bencana ke sini," ujar Amran.
Amran menuturkan bahwa telah menugaskan langsung para relawan kemanusiaan AAS Foundation dan AAS Community untuk turun langsung mengantarkan bantuan kemanusiaan ke lokasi longsor dan banjir.
Sebelumnya, AAS Foundation dan AAS Community menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir dan tanah longsor di daerah tersebut dengan total sekitar Rp6 miliar.
Dalam pengiriman ini, sebanyak 60 truk diberangkatkan dari AAS Building, Rabu 8 Mei 2024 untuk disalurkan ke wilayah yang terdampak bencana di Kabupaten Luwu, Wajo, Sidrap dan Enrekang, Sulawesi Selatan.
Terkait bencana ini, Mentan berharap semua pihak memperkuat sinergi serta mengedepankan semangat persaudaraan demi memulihkan kondisi di sekitar lokasi.
Bagi Mentan, yang dibutuhkan saat ini adalah bergandengan tangan dan membantu saudara-saudara sesama yang terkena musibah.
"Saya katakan ini ujian bagi kita. Ini ujian bagi kita semua. Apakah dengan ujian ini kita mau menolong? Kita harus menolong karena ini adalah jembatan kita masuk surga-Nya Allah. Kita harus berlomba-lomba masuk surga-Nya Allah," katanya.
Tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan diterjang banjir dan longsor hingga mengakibatkan 15 orang meninggal dunia.
Hingga kini, sebanyak 210 warga paling terdampak khusus di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, dievakuasi ke pengungsian sementara.
Tujuh kabupaten yang diterjang banjir dan longsor di Sulsel, yakni Kabupaten Luwu, Sidrap, Luwu Utara, Soppeng, Enrekang, Sinjai dan Wajo. Dari 15 korban meninggal, ada 13 orang di antaranya di Luwu, sedangkan masing-masing satu warga di Wajo dan Sidrap.
Mentan juga berencana menyerahkan bantuan sebesar Rp6 miliar yang terdiri atas bibit, benih, pupuk dan alat mesin pertanian untuk memulihkan lahan pertanian yang terdampak banjir dan longsor di wilayah tersebut.