Makassar (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta Pj Gubernur Sulawesi Selatan Fadjry Djufry mengatasi banjir yang terjadi di Sulsel sekaligus menyukseskan program-program Presiden Prabowo Subianto.
"Beberapa waktu lalu ada bencana banjir di Sulsel yang mungkin bapak bisa selesaikan, kerja sama dengan forkopimda. Juga program-program dari Bapak Presiden RI yang perlu mendapatkan perhatian khusus," pesan Mendagri usai melantik Fadjry Djufry sebagai Pj Gubernur Sulsel di Gedung Kemendagri di Jakarta, Selasa.
Salah satu program Presiden Prabowo yang dimaksud Mendagri Tito adalah ketahanan pangan dan swasembada pangan. Ia menyampaikan hal tersebut menjadi salah satu alasan dipilihnya Fadjry Djufry untuk menjabat di Sulsel.
"Sulsel salah satu lumbung pangan di Indonesia. Karena pengalaman dan kemampuan bapak di bidang pertanian, diharapkan bisa mempercepat program-program swasembada pangan untuk menunjang pangan di Indonesia," kata Tito.
Fadjry Djufry memiliki latar belakang sebagai guru besar bidang pertanian. Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian (Kementan) itu memperoleh gelar Sarjana Pertanian (S1) tahun 1993 pada bidang studi Agronomi Universitas Hasanuddin Makassar.
Pendidikan S2 dan S3 ditempuh di Institut Pertanian Bogor pada bidang studi Agroklimatologi/Pemodelan Tanaman, masing-masing selesai pada tahun 2000 dan 2005.
Fadjry Djufry dikukuhkan menjadi profesor riset bidang budidaya dan produksi tanaman oleh Majelis Pengukuhan Profesor Riset Kementerian Pertanian (Kementan) di Bogor pada 25 Januari 2022.
Peneliti Utama dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) ini merupakan profesor riset ke-630 secara nasional dan profesor riset ke-159 di Balitbangtan Kementan.