Mamuju (ANTARA) - Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) akan melakukan pemetaan terhadap sekolah-sekolah yang dianggap rawan tertimpa bencana banjir dan tanah longsor di daerah itu.
"Diknas Sulbar akan melakukan pemetaan terhadap sekolah rawan bencana banjir dan longsor karena ancaman bencana telah berdampak pada aktivitas belajar mengajar siswa," kata Kepala Diknas Provinsi Sulbar, Mithhar, di Mamuju, Selasa, terkait penanganan terhadap sekolah-sekolah yang rawan bencana banjir dan longsor.
Ia mengatakan, terdapat sekolah di Kabupaten Mamuju yang mengalami rawan terdampak bencana banjir dan longsor, yakni SMP 6 Kecamatan Kalumpang.
"Siswa yang ada di sekolah tersebut takut melakukan aktivitas belajar mengajar di dalam ruangan sekolahnya, karena ancaman banjir dan longsor dianggap dapat terjadi ketika hujan deras turun dari atas gunung berdekatan dengan sekolah," katanya.
Menurut dia, ancaman bencana terhadap dunia pendidikan tersebut akan berdampak pada pelayanan dasar di sektor pendidikan dan menghambat peningkatan kualitas pendidikan di Sulbar.
Oleh karena itu ia mengatakan, Pemprov Sulbar akan melakukan penanganan sekolah rawan terdampak bencana tersebut, dengan berkoordinasi dengan Pemkab Mamuju agar secara bersama dapat mengatasi masalah yang dihadapi sekolah tersebut, sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan bersama.
Menurut dia, Pemprov Sulbar akan berupaya membangun tanggul berupa talud dan rabat beton untuk melindungi sekolah yang rawan bencana tersebut.
Ia menyampaikan, bukan hanya di sekolah SMP 6 Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, namun sejumlah sekolah lainnya yang ada pada enam Kabupaten di Sulbar juga akan dilakukan penanganan ketika dinilai rawan terdampak bencana.
"Penanganan akan dilaksanakan berdasarkan data pemetaan sekolah rawan bencana yang dilakukan, dan Diknas Sulbar akan membuat program untuk meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi bencana di sekolah," katanya.
Ia mengatakan, penanganan sekolah yang terdampak bencana juga mesti dilakukan, agar visi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Salim S Mengga yakni menyiapkan sumber daya manusia yang unggul tidak terhambat dan dapat diwujudkan secara bersama.
"Meskipun dengan kondisi efisiensi anggaran yang terjadi, Diknas Sulbar akan berupaya mengatasi masalah pendidikan seperti ancaman bencana, dan juga akan menyiapkan anggaran untuk melakukan edukasi kepada siswa dalam menghadapi bencana ketika terjadi," katanya.