Makassar (ANTARA) - Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif bertekad menggalakkan budidaya tanaman porang berkualitas ekspor bagi para petani di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan.
"Porang ini bukan hanya sekadar komoditas tani, tapi bagian dari strategi besar meningkatkan ekonomi warga dengan kualitas ekspor" kata Syaharuddin melalui siaran persnya disela mengunjungi gudang pengolahan Porang Sidrap, Jumat.
Menurutnya, budidaya porang yang dulu dipandang sebelah mata, kini menjadi sumber penghasilan dengan nilai ekonomi tinggi bahkan membuka peluang ekspor ke mancanegara.
"Kami ingin Kabupaten Sidrap dikenal bukan hanya karena budaya religius, tapi juga produktivitas porang yang terus dikembangkan masyarakatnya," papar Wakil Ketua DPRD Sulsel periode 2019-2024 itu.
Produksi porang tersebut, kata dia, tidak hanya menjadi andalan daerah, tapi juga membawa dampak positif yang luas ke masyarakat sekitar.
Selain itu, lahan porang milik pribadinya terletak di Desa Salomallori, Kecamatan Dua Pitue kini menjadi percontohan nyata keberhasilan pertanian modern berbasis ekspor.
Tidak hanya ditanam, porang hasil panennya diolah langsung di gudang pengolahan yang dibangun secara mandiri, bahkan siap diekspor sesuai dengan permintaan .
Sejauh ini, puluhan warga terlibat dalam proses penanaman, perawatan, panen hingga pengolahan. Selain itu, beberapa petani porang binaan sudah mulai mengelola lahan sendiri.
Proses pengolahan porang pun tak main-main. Menggunakan teknologi modern, umbi porang diolah menjadi chip atau tepung glucomannan, komponen penting untuk industri makanan, farmasi, hingga kosmetik. Hasilnya kemudian diekspor ke sejumlah negara di Asia dan Eropa.
“Dari desa, kita kirim ke dunia. Ini bukti Sidrap punya potensi luar biasa jika dikelola dengan visi dan komitmen," papar pria disapa akrab Sahar itu.
Budidaya porang, kata dia, menjadi inspirasi bagi petani lain di Sidrap untuk mulai melirik potensi agribisnis ekspor.
Pemerintah kabupaten kini mulai menyiapkan pendampingan teknis dan dukungan akses pasar guna memperluas cakupan budidaya porang. Porang Sidrap kini bukan hanya komoditas, melainkan simbol transformasi ekonomi lokal yang berdaya saing global.