Mamuju (ANTARA) - Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) membuat peta zona rawan bencana sebagai langkah mitigasi bencana di daerahnya.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Sulbar Mohammad Ali Chandra di Mamuju, Selasa, mengaku akan membuat dan memperbaharui peta zona rawan bencana bencana di Sulbar dengan melakukan pemetaan risiko bencana geologi.
Ia mengatakan, peta bencana tersebut akan dibuat dengan lebih detail dan akurat yang juga untuk mendukung perencanaan tata ruang berbasis mitigasi bencana.
Menurut dia, peta bencana di Sulbar sangat penting agar pengelolaan sumber daya alam seperti di sektor pertambangan sehingga tidak akan menimbulkan dampak yang bisa mengakibatkan terjadinya potensi bencana.
"Dinas ESDM Sulbar juga akan melakukan pengendalian dan pengawasan Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan akan terus mengawasi kepatuhan pemegang IUP terhadap aspek finansial dan administrasi," katanya.
Sehingga, kata dia, selain dapat mencegah potensi bencana tata kelola pertambangan di Sulbar, juga akan lebih transparan dan akuntabel untuk mendorong peningkatan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia menyampaikan, pihaknya telah menyusun program dan kegiatan yang mencakup efisiensi, refocusing, dan realokasi anggaran guna mendukung capaian visi, misi, dan program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar di sektor ESDM.
Ia berharap, berbagai kendala di sektor energi dan sumber daya mineral di Sulbar dapat segera ditangani secara efektif dan efisien sehingga sektor pertambangan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan ekonomi daerah.