Makassar (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar berkolaborasi mahasiswa Singapura Polytechnic menggelar Program Learning Express (LeX) 2025 untuk mengedukasi petani di Kelurahan Tamaona, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
"Setelah melakukan program itu, maka kegiatan tersebut resmi ditutup melalui 'Co-Creation Day'
dengan presentasi enam prototipe inovatif yang dapat diterapkan petani di lapangan," kata Lurah Tamaona, Muhammad Yusuf disela kegiatan tersebut di Gowa, Selasa.
Pada kegiatan tersebut, mahasiswa Unismuh Makassar bersama Singapore Polytechnic mempresentasikan enam prototipe inovatif yang dirancang berdasarkan permasalahan nyata petani setempat.
Lurah Tamaona menyambut positif keterlibatan mahasiswa asing dalam program kolaboratif ini. Ia menyebut program LeX sebagai bentuk nyata pengabdian dan kepedulian terhadap problematika lokal, terutama di sektor pertanian.
“Mereka tidak sekadar datang lalu pergi. Mereka betul-betul hadir dalam problem kami, kemudian mencarikan solusi,” ujar Muhammad Yusuf.
Selama dua belas hari, sebanyak 60 mahasiswa, terdiri atas 30 dari Unismuh dan 30 dari Singapore Polytechnic—terjun langsung ke lapangan, membagi diri dalam tiga kelompok berbasis komoditas unggulan, yakni tomat, padi, dan markisa.
Mereka menggunakan metode "design thinking" yang berbasis empati dan eksplorasi.
Khusus komoditas tomat, mahasiswa merancang ZipZap, sistem zipline penyemprot pestisida ramah punggung petani, serta Down 2 Earth, sistem pipa bawah tanah yang mengalirkan pestisida langsung ke akar tanaman.
Solusi ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko paparan bahan kimia.
Sementara untuk komoditi padi, masiswa menghadirkan inovasi berupa Pest Paddy Cart dan Biobarrel. Gerobak multifungsi dan tong pirolisis tersebut ditujukan untuk membantu petani lansia serta mengolah limbah pertanian menjadi pupuk alami.
Pada komoditas markisa, mahasiswa menciptakan alat panen bernama Passion Fruit Harvester 3000 dan tempat pengolahan limbah komunal Communal Compost Bin. Semua inovasi ini memperkuat konsep pertanian berkelanjutan dan efisien.