Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bekerjasama dengan organisasi kemanusiaan medis internasional (MSF) independen dan Kementerian Kesehatan dalam memperkuat penanganan bencana di daerah itu.
Kepala Dinkes Sulbar Asran Masdi, di Mamuju, Sabtu, mengatakan Sulbar merupakan wilayah yang memiliki indeks risiko bencana (IRB) tertinggi di Indonesia, yaitu sebesar 160,08 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Ia mengatakan karena kondisi tersebut maka Pemprov Sulbar dan MSF serta Kemenkes RI menjalin kerja sama untuk memperkuat program mitigasi dan penanganan bencana di sektor kesehatan agar IRB Sulbar dapat diturunkan.
Menurut dia, MSF merupakan organisasi kemanusiaan medis internasional yang independen memiliki dokter lintas batas yang akan memberikan membantu orang-orang yang tidak mendapatkan layanan kesehatan serta korban bencana alam.
Ia berharap dengan kerja sama tersebut dapat dilaksanakan program peningkatan kapasitas sumber daya manusia untuk kesiapsiagaan dan tanggap darurat melalui program Capacity Building E-Hub.
"Diharapkan kemampuan masyarakat dapat meningkat dalam menghadapi bencana dan keadaan darurat di Sulbar, dan menjadi langkah nyata bagi pemerintah dalam menurunkan IRB di Sulbar," katanya.
Ia menyampaikan sistem mitigasi yang lebih baik melalui perencanaan holistik serta penerapan manajemen bencana yang komprehensif oleh pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan, menjadi kunci dan langkah strategis dalam menghadapi bencana Sulbar.
Ia juga meminta Kemenkes RI melalui Pusat Krisis Kesehatan yang telah menjalin perjanjian kerja sama dengan MSF agar menetapkan Sulbar sebagai bagian dari wilayah mitra penanganan bencana, dapat memastikan kerja sama ini berjalan sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan di Indonesia.