Makassar (ANTARA) - Sejumlah organisasi pecinta alam yang tergabung dalam Forum Merah Putih Peduli Lingkungan Pegunungan Bawakaraeng berkolaborasi menggelar serangkaian kegiatan dalam upaya menyelamatkan Gunung Bawakaraeng dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan ke-78 RI.
Ketua panitia kegiatan, Patarai di Makassar, Rabu mengatakan sejumlah kegiatan akan digelar mulai 16-18 Agustus 2023, mulai dari penanaman pohon, pembagian bibit, pembagian kantong sampah hingga talkshow lingkungan dan penandatanganan perjanjian kerja sama.
"Ini merupakan bentuk keprihatinan bersama terhadap kondisi Bawakaraeng saat ini, sehingga perlu kolaborasi antarinstansi, lembaga dan semua pemangku kepentingan," ujarnya.
Menurut dia keresahan dan kepedulian masyarakat masih cukup tinggi. Ini terlihat dengan banyaknya organisasi, lembaga dan dan instansi yang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Ia mengatakan kondisi Gunung Bawakaraeng kini semakin memprihatinkan. Tidak hanya terancam akan terjadi penggundulan, tapi juga pencemaran dari sampah dan limbah.
Sampah-sampah itu biasanya ditemukan di sepanjang jalur pendakian. Utamanya adalah sampah plastik sisa konsumsi para pendaki yang tidak bertanggung jawab. Jika permasalahan ini dibiarkan, maka sampah tersebut akan semakin menumpuk dan berakibat buruk pada keseimbangan ekosistem alam.
Jika kondisi ini tetap dibiarkan dan tidak membangun kesadaran masyarakat, kata Patarai, maka dikhawatirkan kondisi ini semakin parah. Kondisi inilah yang mendorong puluhan pencinta alam dan lingkungan berkolaborasi untuk Bawakaraeng.
Harapan yang sama juga disampaikan Abdul Rajad dari BKSDA Sulsel.
Ia mengaku bahwa kegiatan ini seiring dengan program kerja mereka dalam menjaga dan melindungi alam.
"Perlu adanya kegiatan bersama untuk menyelamatkan lingkungan Bawakareang, sosialisasi penyadaran kepada para pendaki untuk patuh dan taat akan kebiasaan membuang sampah sembarangan di gunung itu dihentikan," kata Abdul Rajad, salah satu penggagas kolaborasi Merah Putih Peduli Lingkungan Pegunungan Bawakaraeng.
Dia menegaskan perlu komitmen bersama (kolaborasi) kepada semua pemangku kepentingan bergandengan tangan meminimalisir masalah ini dengan cara melakukan MoU.
"Kita berhara langkah kecil ini dapat ditularkan di daerah-daerah pegunungan Iain di Indonesia bahkan mancanegara," kata dia.
Kegiatan ini bertujuan membangun komitmen bersama kepada seluruh pemangku kepentingan terkait kelestarian lingkungan Pegunungan Bawakaraeng. Serta terbentuknya kerja sama antara pemerintah dan pegiat/praktisi alam terbuka (Pendaki) dalam mendukung tata kelola lingkungan pegunungan yang Iebih baik ke depannya, demikian Abdul Rajad.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pecinta alam berkolaborasi selamatkan Gunung Bawakaraeng di HUT RI
Ketua panitia kegiatan, Patarai di Makassar, Rabu mengatakan sejumlah kegiatan akan digelar mulai 16-18 Agustus 2023, mulai dari penanaman pohon, pembagian bibit, pembagian kantong sampah hingga talkshow lingkungan dan penandatanganan perjanjian kerja sama.
"Ini merupakan bentuk keprihatinan bersama terhadap kondisi Bawakaraeng saat ini, sehingga perlu kolaborasi antarinstansi, lembaga dan semua pemangku kepentingan," ujarnya.
Menurut dia keresahan dan kepedulian masyarakat masih cukup tinggi. Ini terlihat dengan banyaknya organisasi, lembaga dan dan instansi yang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Ia mengatakan kondisi Gunung Bawakaraeng kini semakin memprihatinkan. Tidak hanya terancam akan terjadi penggundulan, tapi juga pencemaran dari sampah dan limbah.
Sampah-sampah itu biasanya ditemukan di sepanjang jalur pendakian. Utamanya adalah sampah plastik sisa konsumsi para pendaki yang tidak bertanggung jawab. Jika permasalahan ini dibiarkan, maka sampah tersebut akan semakin menumpuk dan berakibat buruk pada keseimbangan ekosistem alam.
Jika kondisi ini tetap dibiarkan dan tidak membangun kesadaran masyarakat, kata Patarai, maka dikhawatirkan kondisi ini semakin parah. Kondisi inilah yang mendorong puluhan pencinta alam dan lingkungan berkolaborasi untuk Bawakaraeng.
Harapan yang sama juga disampaikan Abdul Rajad dari BKSDA Sulsel.
Ia mengaku bahwa kegiatan ini seiring dengan program kerja mereka dalam menjaga dan melindungi alam.
"Perlu adanya kegiatan bersama untuk menyelamatkan lingkungan Bawakareang, sosialisasi penyadaran kepada para pendaki untuk patuh dan taat akan kebiasaan membuang sampah sembarangan di gunung itu dihentikan," kata Abdul Rajad, salah satu penggagas kolaborasi Merah Putih Peduli Lingkungan Pegunungan Bawakaraeng.
Dia menegaskan perlu komitmen bersama (kolaborasi) kepada semua pemangku kepentingan bergandengan tangan meminimalisir masalah ini dengan cara melakukan MoU.
"Kita berhara langkah kecil ini dapat ditularkan di daerah-daerah pegunungan Iain di Indonesia bahkan mancanegara," kata dia.
Kegiatan ini bertujuan membangun komitmen bersama kepada seluruh pemangku kepentingan terkait kelestarian lingkungan Pegunungan Bawakaraeng. Serta terbentuknya kerja sama antara pemerintah dan pegiat/praktisi alam terbuka (Pendaki) dalam mendukung tata kelola lingkungan pegunungan yang Iebih baik ke depannya, demikian Abdul Rajad.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pecinta alam berkolaborasi selamatkan Gunung Bawakaraeng di HUT RI