Makassar (ANTARA Sulsel) - Atlet sepak takraw atau petakraw asal Sulawesi Selatan Nur Qadriyanti, kembali dipanggil masuk tim pelatnas Indonesia untuk persiapan menghadapi SEA Games Myanmar, Desember 2013.

Ketua Harian Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PTSI) Sulsel Saleh Gottang, di Makassar, Minggu, mengatakan pemanggilan kembali Nur Qadri ke timnas SEA Games sesuai kebutuhan tim.

Masuknya petakraw PON Sulsel itu membuat jumlah atlet asal daerah ini di pelatnas menjadi tiga orang. Dua atlet lainnya yakni Hasmawati dan Sayyed Nur Adil.

"Nur Qadri sudah bergabung bersama tim pelatnas lainnya. Kita juga sudah menerima surat keputusan dari PB PTSI terkait pemanggilan itu. Mudah-mudahan ketiganya bisa memperkuat Indonesia di SEA Games 2013," katanya.

Sementara untuk Kusmelia yang sebelumnya juga dipulangkan dari pelatnas, menurut dia, sudah tidak mendapat panggilan ulang. Pihaknya juga memahami dan percaya jika keputusan tim pelatih berdasarkan tujuan untuk menjaga peluang Indoesia di ajang olahraga terbesar se Asia Tenggara tersebut.

Sekretaris Umum Persatun Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PTSI) Sulsel Natsir, mengatakan keputusan tim pelatih merupakan hal yang wajar. Apalagi tim pelatnas masih menerapkan sistem promosi degradasi bagi setiap atlet.

Khusus pemanggilan kembali Nur Qadriyanti, dirinya mengaku karena kualitas yang dimiliki atlet yang bersangkutan. Pihaknya berharap kesempatan kedua ini bisa dimanfaatkan Nur Qadri untuk membuktikan memang layak tampil di SEA Games 2013.

"Nur Qadriyanti itu sempat dipulangkan karena ditempatkan pada posisi yang bukan menjadi spesialiasinya yakni tekong. Artinya jika dipercaya bermain di posisi aslinya maka tentu akan lebih bersaing," jelasnya.

Lebih jauh, Pengprov PTSI Sulsel memastikan bahwa pelaksanaan pra-Porda 2013 dipusatkan pada satu wilayah atau digelar dalam bentuk kejuaraan daerah (kejurda).

Menurut dia, pihaknya tidak lagi menggelar babak kualifikasi sistem tiga wilayah seperti 2009 karena masalah anggaran. Pihaknya juga khawatir jika dipaksakan justru mengancam pelaksanaan pra-porda.

Pengprov PTSI Sulsel, kata dia, juga memahami banyak daerah yang keberatan jika dilakukan dalam satu wilayah. Sebab hal itu membuat peluang daerah untuk tampil di Pekan Olahraga Daerah (Porda) XV Bantaeng 2014 lebih sulit.

Namun karena alasan minimnya anggaran maka pihaknya tetap memutuskan untuk meniadakan pembagian wilayah. Selain itu, sistem satu wilayah secara umum juga telah diterapkan sejumlah cabang olahraga.

"Kita sempat rencanakan tetap dibagi dalam tiga wilayah. Namun kondisi sekarang berbeda dibandingkan 2009 yang mana pemerintah daerah masih punya anggaran yang cukup besar.Makanya kita pusatkan di Makassar dalam bentuk kejurda," ujarnya. T Susilo

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024