Makassar (ANTARA) - PT PLN (Persero) dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) berkolaborasi untuk pengamanan aset tanah perseroan di area Sulawesi.
"Berkat dukungan dari BPN, proses sertifikasi aset kami dapat dilakukan lebih cepat. Target kami, tahun depan seluruh aset PLN 100 persen sudah tersertifikasi," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melalui keterangan pers yang diterima di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan PLN telah menggandeng ATR/BPN untuk melakukan sertifikasi aset kelistrikan guna operasional pelayanan listrik untuk masyarakat berjalan lancar.
PLN berkomitmen untuk melakukan pengamanan semua aset perseroan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kolaborasi antar instansi ATR/BPN dengan PLN dalam penyelamatan aset kelistrikan menunjukkan hasil nyata dengan persentase jumlah aset bersertifikat PLN yang semula berjumlah 31 persen di 2019 menjadi 77 persen di 2023, atau telah terbit sebanyak 82.412 sertifikat dari total 106 ribu persil aset PLN.
Sementara itu, Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto menambahkan, khusus untuk aset tanah PLN di Sulawesi, Adi berharap BPN juga bisa membantu melakukan sertifikasi untuk 1.713 persil hingga akhir 2023.
Dia menilai prosesnya berjalan lancar, dengan 720 persil telah terbit sertifikatnya atau 42,03 persen dari target. Sampai semester I tahun 2023, total pencapaian sertifikat yang telah terbit secara nasional sebesar 2.746 persil.
Sedangkan Sekretaris Jenderal ATR/BPN Suyus Windayana menegaskan bahwa ATR/BPN tidak hanya sekadar melakukan pendaftaran aset, tetapi sekaligus menyelesaikan jika ada sengketa untuk memastikan tanah PLN aman.
“Kita harus pastikan bagaimana PLN dapat bekerja tanpa memikirkan urusan tanahnya. Biar PLN fokus melakukan produksi dan mengembangkan listrik agar lebih bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Suyus.
"Berkat dukungan dari BPN, proses sertifikasi aset kami dapat dilakukan lebih cepat. Target kami, tahun depan seluruh aset PLN 100 persen sudah tersertifikasi," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melalui keterangan pers yang diterima di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan PLN telah menggandeng ATR/BPN untuk melakukan sertifikasi aset kelistrikan guna operasional pelayanan listrik untuk masyarakat berjalan lancar.
PLN berkomitmen untuk melakukan pengamanan semua aset perseroan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kolaborasi antar instansi ATR/BPN dengan PLN dalam penyelamatan aset kelistrikan menunjukkan hasil nyata dengan persentase jumlah aset bersertifikat PLN yang semula berjumlah 31 persen di 2019 menjadi 77 persen di 2023, atau telah terbit sebanyak 82.412 sertifikat dari total 106 ribu persil aset PLN.
Sementara itu, Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto menambahkan, khusus untuk aset tanah PLN di Sulawesi, Adi berharap BPN juga bisa membantu melakukan sertifikasi untuk 1.713 persil hingga akhir 2023.
Dia menilai prosesnya berjalan lancar, dengan 720 persil telah terbit sertifikatnya atau 42,03 persen dari target. Sampai semester I tahun 2023, total pencapaian sertifikat yang telah terbit secara nasional sebesar 2.746 persil.
Sedangkan Sekretaris Jenderal ATR/BPN Suyus Windayana menegaskan bahwa ATR/BPN tidak hanya sekadar melakukan pendaftaran aset, tetapi sekaligus menyelesaikan jika ada sengketa untuk memastikan tanah PLN aman.
“Kita harus pastikan bagaimana PLN dapat bekerja tanpa memikirkan urusan tanahnya. Biar PLN fokus melakukan produksi dan mengembangkan listrik agar lebih bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Suyus.