Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), melalui Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah (Bapelitbangda) mendorong pengembangan kakao berbasis desa melalui Program ACTIVE guna meningkatkan kesejahteraan petani di daerah itu.

Asisten Administrasi Umum Pemkab Luwuk  Timur Nursih Hariani, dalam keterangan pers di Makassar, Rabu, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak memberikan pelatihan bagi petani agar menambah wawasan untuk meningkatkan produksi dan kualitas kakao guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

“Melalui kegiatan lokakarya ini diharapkan dapat terbangun integrasi dan kolaborasi antara stakeholder untuk pengembangan program kakao, sehingga terjadinya peningkatan kualitas kakao masyarakat serta peningkatan kesejahteraan petani kecil, khususnya di Kabupaten Luwu Timur,” ujarnya.

Pengembangan kakao dilakukan melalui Program ACTIVE yang bertujuan memfasilitasi petani agar dapat menerapkan sistem agro-forestry untuk memperkuat keanekaragaman hayati dan meningkatkan produksi kakao.

Program tersebut juga membantu petani memperoleh pengetahuan dan peralatan guna mendukung diversifikasi tanaman dan bekerja sama pemerintah daerah menyediakan pasar yang menawarkan sumber pendapatan alternatif hingga membantu permodalan.

Ia menjelaskan pada kawasan perkebunan Pemkab Luwu Timur sejak Tahun 2017 sampai sekarang terus melakukan program dan kegiatan ekstensifikasi dan intensifikasi, guna memperbaiki kualitas dan produksi kakao.

Program antara lain berupa peremajaan tanaman kakao, membangun Unit Pengolahan Hasil (UPH) Kakao, dan pemberian sarana penunjang lainnya kepada para petani kakao yang ada di kabupaten itu. 

Sementara itu Program Manager ACTIVE Elfinas Yusufadi mengatakan program yang hanya ada di dua daerah di Sulsel ini memiliki tiga tujuan untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam mempromosikan praktek-praktek agro-forestry kakao berkelanjutan, dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, sekaligus meningkatkan pendapatan petani kecil.

“Untuk Program ACTIVE ini hanya ada di dua daerah di Sulsel yaitu yaitu Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Luwu Utara. Program ACTIVE ini sendiri memiliki tiga komponen yaitu pelatihan dan pendampingan agro-forestry, akses pembiayaan dan asuransi pertanian, dan kebijakan dan program keberlanjutan,” kata Elfinas.


Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024