Mamuju, Sulbar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada Juli 2023 sebesar 51,47 juta dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 31,54 persen dibandingkan Juni 2023.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulbar Tina Wahyufitri di Mamuju, Sulbar, Jumat, mengatakan nilai ekspor Sulbar pada Juli 2023 sebesar 51,47 juta dolar AS turun 31,54 persen dibandingkan Juni 2023 senilai 75,18 juta dolar AS.

Ia mengatakan penurunan ekspor Sulbar tersebut disebabkan oleh menurunnya ekspor hasil industri berupa lemak dan minyak nabati atau hewani.

"Secara kumulatif, nilai ekspor periode Januari sampai Juli 2023 mencapai 270,89 juta dolar atau mengalami kenaikan sebesar 12,91 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 yang mencapai 239,91 juta dolar," katanya.

Menurut dia, lemak minyak hewani dan nabati merupakan komoditas ekspor utama Provinsi Sulbar, selama Juli 2023 dengan kontribusi sebesar 95,21 persen dari total ekspor Sulbar.

"Dibanding bulan sebelumnya, nilai ekspor lemak dan minyak hewani atau nabati pada bulan Juli mencapai 70,90 juta dolar atau turun sebesar 30,89 persen, pada Juni 2023 sebesar 49,00 juta dolar," katanya.

Sementara, berbagai produk kimia turun sebesar 43,18 persen, dari 4,06 juta dolar pada Juli 2023 menjadi 2,31 juta dolar pada Juni 2023.

"Apabila dibanding kondisi bulan Juli 2022, ekspor lemak dan minyak hewani atau nabati mengalami penurunan sebesar 14,38 persen dari 57,23 juta dolar menjadi 70,90 juta dolar, sedangkan berbagai produk kimia mengalami penurunan sebesar 30,20 persen dari 3,30 juta dolar menjadi 2,31 juta dolar," katanya.

Ia mengatakan, negara tujuan utama ekspor Provinsi Sulbar pada Juli 2023 adalah China, Filipina, Korea Selatan, dan beberapa negara lainnya.

Dari total nilai ekspor Sulbar selama Juli 2023 sebesar 51,47 juta dolar, nilai ekspor Sulbar ke China tertinggi mencapai 25,15 juta dolar atau 48,87 persen, dan Filipina sebesar 14,00 juta dolar atau 27,20 persen.

Kemudian, Korea Selatan mencapai 12,04 juta dolar atau 23,39 persen dan beberapa negara lainnya sebesar 0,28 juta dolar atau 0,54 persen persen.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024