Jakarta (ANTARA) - Pembalap Pata Yamaha Prometeon Toprak Razgatlioglu memenangkan Race 1 World Superbike (WSBK) Prancis di Sirkuit Magny-Cours, Sabtu (9/9), sementara pesaing terbesar di musim ini Alvaro Bautista (Aruba.It Ducati) menyelesaikan balapan di P10.
"Saya senang bisa menang lagi di Magny-Cours karena ini adalah salah satu trek favorit saya! Kami menang seperti tahun lalu dan dengan cara yang sama, bertarung dengan Michael (Ruben Rinaldi)," kata Toprak, dikutip dari keterangan resmi WSBK, Minggu.
Di belakang Toprak adalah rekan satu tim Bautista, Rinaldi yang hanya terlampau 2,656 detik saja dari sang pemenang. Melengkapi podium tiga besar ada Jonathan Rea (Kawasaki Racing) dengan selisih waktu 4,773 detik dari Toprak -- pembalap yang akan ia gantikan di tim pabrikan Yamaha pada musim mendatang.
Garrett Gerloff (Bonovo Action BMW) akhirnya finis keempat dalam balapan setelah start dari pole position dan pembalap Amerika itu meraih hasil terbaiknya sejak bergabung dengan BMW.
Lebih lanjut, Danilo Petrucci (Barni Spark Racing Team) menempati posisi kelima dalam pertarungan di akhir balapan dengan rekan senegaranya, Andrea Locatelli (Pata Yamaha Prometeon) yang berada di posisi keenam.
Bagi Toprak, kemenangan ini juga menjadikan ia hanya memiliki margin sebesar 55 poin dari Bautista di klasemen sementara musim ini.
"Saya melihat Alvaro mengalami beberapa masalah teknis dan saya hanya fokus pada balapan karena saya harus menang. Pada 2021, itulah yang saya pikirkan, dan saya masih berpikir demikian untuk menjadi juara dunia. Kami hanya akan mencoba menikmati setiap balapan," ujar pembalap asal Turki tersebut.
Di sisi lain, Bautista mengatakan kendala teknis yang ia alami hanya terjadi pada sesi Race 1. Ia merasa kendala tersebut merupakan hal yang janggal karena ia memiliki perasaan yang baik di sesi latihan dan Superpole.
"Saya memulai dengan baik, tapi tiba-tiba saya merasa mesinnya bermasalah karena saya merasa tenaganya terlalu rendah. Pada dua lap pertama, mesin tidak bertenaga seperti biasanya," ungkap Bautista.
"Bagaimanapun, saya baru saja menyelesaikan balapan dan saya senang dengan performanya. Saya juga senang karena bersaing dengan semua pembalap. Tanpa masalah (teknis) itu, mungkin kami bisa berjuang untuk menang," imbuhnya.
"Saya senang bisa menang lagi di Magny-Cours karena ini adalah salah satu trek favorit saya! Kami menang seperti tahun lalu dan dengan cara yang sama, bertarung dengan Michael (Ruben Rinaldi)," kata Toprak, dikutip dari keterangan resmi WSBK, Minggu.
Di belakang Toprak adalah rekan satu tim Bautista, Rinaldi yang hanya terlampau 2,656 detik saja dari sang pemenang. Melengkapi podium tiga besar ada Jonathan Rea (Kawasaki Racing) dengan selisih waktu 4,773 detik dari Toprak -- pembalap yang akan ia gantikan di tim pabrikan Yamaha pada musim mendatang.
Garrett Gerloff (Bonovo Action BMW) akhirnya finis keempat dalam balapan setelah start dari pole position dan pembalap Amerika itu meraih hasil terbaiknya sejak bergabung dengan BMW.
Lebih lanjut, Danilo Petrucci (Barni Spark Racing Team) menempati posisi kelima dalam pertarungan di akhir balapan dengan rekan senegaranya, Andrea Locatelli (Pata Yamaha Prometeon) yang berada di posisi keenam.
Bagi Toprak, kemenangan ini juga menjadikan ia hanya memiliki margin sebesar 55 poin dari Bautista di klasemen sementara musim ini.
"Saya melihat Alvaro mengalami beberapa masalah teknis dan saya hanya fokus pada balapan karena saya harus menang. Pada 2021, itulah yang saya pikirkan, dan saya masih berpikir demikian untuk menjadi juara dunia. Kami hanya akan mencoba menikmati setiap balapan," ujar pembalap asal Turki tersebut.
Di sisi lain, Bautista mengatakan kendala teknis yang ia alami hanya terjadi pada sesi Race 1. Ia merasa kendala tersebut merupakan hal yang janggal karena ia memiliki perasaan yang baik di sesi latihan dan Superpole.
"Saya memulai dengan baik, tapi tiba-tiba saya merasa mesinnya bermasalah karena saya merasa tenaganya terlalu rendah. Pada dua lap pertama, mesin tidak bertenaga seperti biasanya," ungkap Bautista.
"Bagaimanapun, saya baru saja menyelesaikan balapan dan saya senang dengan performanya. Saya juga senang karena bersaing dengan semua pembalap. Tanpa masalah (teknis) itu, mungkin kami bisa berjuang untuk menang," imbuhnya.