Ambon (ANTARA Sulsel) - General Manajer PT PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara, M.Iksan Assad menyatakan proses pembangunan Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Waai di Kabupaten Maluku Tengah terkendala kontraktor pelaksana.

"PLTU Waai semula direncanakan beroperasi Juni 2013 mengalami kendala pihak kontaktor yang tidak bisa melanjutkan pembangunan sehingga pengoperasiannya ditangguhkan hingga tahun 2014," katanya di Ambon, Senin.

Ia mengatakan, proses pembangunan PLTU berukuran 2x15 MW itu tertunda karena masalah lapangan dan kontraktor sehingga dilaihkan ke anak perusahaan PLN yakni PT Rekadaya.

"Pihak kontraktor yang sebelumnya menangani pembangunan PLTU tidak bisa melanjutkan dikarenakan perubahan kurs dollar sehingga tidak bisa melanjutkan pembangunan," katanya.

Menurut dia, antisipasi penundaan operasi PLTU, pihaknya membangun gardu pembangkit Waai II sebesar 30 Mega Watt (MW) untuk menguatkan pasokan listrik di Pulau Ambon.

"Pembangkit Waai II akan beroperasi guna menutupi pertumbuhan perekonomian Kota Ambon yang semakin tinggi, sambil menunggu pengoperasian Waai I pada 2014," katanya.

Tahap awal persiapan operasi dibangun dua Gardu Induk (GI) tegangan tinggi yang berlokasi di Kecamatan Passo dan Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Pembangunan dua GI untuk sistem tegangan tinggi berkapasitas 70.000 volt itu sudah 80 persen rampung sehingga diharapkan bisa dioperasikan secepatnya.

Ia menjelaskan, kapasitas daya listrik Ambon mencapai 56 MW pada 2013, sedangkan beban puncak listrik untuk Pulau Ambon saat ini mencapai 48 MW.

"Daya listrik mengalami kenaikan 13 MW dibandingkan 2012 yang hanya mencapai 43 MW. Jadi masih ada cadangan tujuh hingga delapan MW guna mengurangi pemadaman karena defisit," katanya.

Iksan menambahkan, saat ini pasokan energi listrik di Maluku meningkat 17 persen setiap tahun dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia.

"Menutupi tingginya pasokan energi listrik, kita menyewa mesin diesel guna dioperasikan di PLTD Hative Kecil dan Poka," katanya. Budi Suyanto

Pewarta : Penina Mayaut
Editor :
Copyright © ANTARA 2024