Makassar (ANTARA) - EVP Telkom Regional VII Agus Yudha Basuki mengatakan telah mengirim dua kapal untuk memulihkan kembali layanan telekomunikasi di Merauke pasca jaringan internet di daerah itu terganggu.
"Kapalnya sudah ke lokasi gangguan untuk mencari kalian putus kemudian diangkat, disambung, dites, kalau sudah clear kemudian kembali ke Merauke mungkin ada administrasi yang harus diselesaikan," kata Agus disela pertemuan dengan media di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, kedua kapal itu adalah the pacific link dan Pasific Guardian yang diprakarsai oleh Telkom Infra.
Mengenai penyelesaiannya, lanjut dia, pihak GM Witel Papua telah memberikan estimasi pada penjelasan sebelumnya bahwa akan memakan waktu sekitar satu bulan sejak kejadian.
"Tetapi kalau di lapangannya itu tergantung situasi yang dihadapi,'' katanya.
Diakui kalau sebelumnya agak lama karena setelah dicek lalu kemudian putus kemudian terjadi lagi. Jadi sangat tergantung dengan situasi yang dihadapi di laut.
Sebelumnya General Manager PT Telkom witel Papua, Agus Widhiarsana mengatakan, gangguan jaringan internet ruas meroket Timika merupakan murni force majeure dan bukan faktor kesengajaan.
Dia menyebutkan jika gangguan internet tersebut disebabkan oleh indikasi luka pada jaringan kabel laut sehingga mengakibatkan terganggunya atau tidak optimalnya fungsi SKKL.
Dari hasil identifikasi di lapangan diketahui kabel yang mengalami gangguan berada di lokasi yang diperkirakan 300 KM arah Timika pada kedalaman 50 meter.
Sedang luka kabel laut atau shunt fault itu dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti faktor alam akibat terjadinya gempa, vulkanologi, longsoran bawah laut, bocoran uap panas dan juga akibat aktivitas kegiatan pelayaran laut.
Suasana EVP Telkom Regional VII, Agus Yudha Basuki (ketiga kiri) bersama tim media foto bersama di Makassar, Jumat (29/9/2023). Antara/ Suriani Mappong
"Kapalnya sudah ke lokasi gangguan untuk mencari kalian putus kemudian diangkat, disambung, dites, kalau sudah clear kemudian kembali ke Merauke mungkin ada administrasi yang harus diselesaikan," kata Agus disela pertemuan dengan media di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, kedua kapal itu adalah the pacific link dan Pasific Guardian yang diprakarsai oleh Telkom Infra.
Mengenai penyelesaiannya, lanjut dia, pihak GM Witel Papua telah memberikan estimasi pada penjelasan sebelumnya bahwa akan memakan waktu sekitar satu bulan sejak kejadian.
"Tetapi kalau di lapangannya itu tergantung situasi yang dihadapi,'' katanya.
Diakui kalau sebelumnya agak lama karena setelah dicek lalu kemudian putus kemudian terjadi lagi. Jadi sangat tergantung dengan situasi yang dihadapi di laut.
Sebelumnya General Manager PT Telkom witel Papua, Agus Widhiarsana mengatakan, gangguan jaringan internet ruas meroket Timika merupakan murni force majeure dan bukan faktor kesengajaan.
Dia menyebutkan jika gangguan internet tersebut disebabkan oleh indikasi luka pada jaringan kabel laut sehingga mengakibatkan terganggunya atau tidak optimalnya fungsi SKKL.
Dari hasil identifikasi di lapangan diketahui kabel yang mengalami gangguan berada di lokasi yang diperkirakan 300 KM arah Timika pada kedalaman 50 meter.
Sedang luka kabel laut atau shunt fault itu dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti faktor alam akibat terjadinya gempa, vulkanologi, longsoran bawah laut, bocoran uap panas dan juga akibat aktivitas kegiatan pelayaran laut.