Makassar, Sulsel (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Sulawesi Selatan mengalami deflasi pada September 2023 sebesar 0,06 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

"Secara umum, Sulsel alami deflasi 0,06 persen dan jika melihat statistiknya, maka hingga akhir tahun target inflasi bisa di bawah empat persen," ujar Kepala BPS Sulsel Aryanto di Makassar, Sulsel, Senin.

Dia menyebutkan secara tahunan atau year on year, Sulsel mengalami inflasi 2,33 persen (yoy), sementara secara year to date inflasi Sulsel tercatat 1,54 persen (ytd).

Untuk inflasi tahunan sebesar 2,33 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 115,89 itu merupakan hasil gabungan dari lima kota di Sulsel yang menjadi sampel untuk mengukur tingkat inflasi di provinsi tersebut.

Dari lima kota itu, inflasi tahunan tertinggi terjadi di Makassar sebesar 2,49 persen dengan IHK sebesar 115,94. Sedangkan, inflasi yoy terendah terjadi di Palopo sebesar 1,22 persen dengan IHK sebesar 114,85.

Adapun komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada September 2023, antara lain, beras, rokok kretek filter, emas perhiasan, angkutan udara, bawang putih, kontrakan rumah, ikan layang, rokok putih, ikan bakar dan tempe.

Untuk komoditas penyeimbang inflasi yang memberi andil deflasi pada September yakni cabai rawit, bawang merah, tomat, cabai merah, jagung manis, minyak goreng, ikan kembung, bayam, kol putih/kubis, dan asam.

Pada September, deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks harga yang signifikan pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yaitu sebesar 0,37 persen.

Kemudian, penurunan indeks harga pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,15 persen.

Adapun kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok pakaian dan alas kaki yaitu sebesar 0,04 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen.

Kelompok rekreasi, budaya dan olahraga sebesar 0,01 persen; dan kelompok pendidikan sebesar 0,81 persen; kelompok penyediaan makan dan minuman sebesar 0,21 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,26 persen.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024