Makassar (ANTARA) - Pj Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan Sofha Marwah Bahtiar menyerahkan bantuan berupa 650 rak telur dan 200 liter susu untuk penanganan stunting di Kabupaten Maros, Sulsel, Rabu.
Selain bantuan telur dan susu, Sofha Marwah juga menyerahkan bantuan vitamin dan susu untuk ibu hamil. Di Kabupaten Maros, saat ini, tercatat 64 kasus stunting, dan tertinggi di Kecamatan Marusu.
Bantuan ini merupakan bagian dari program CSR sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang peternakan di Sulsel.
"Bantuan kami serahkan secara simbolis kepada Camat Marusu, karena di titik ini angka stuntingnya tertinggi. Bantuan berupa telur dan susu akan diberikan sampai Desember 2023," kata Sofha pada Silaturahmi dan Monitoring Program Pj. Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dekranasda Sulsel di Kawasan Wisata Bantimurung, Maros.
Sofha Marwah berharap, dengan bantuan yang diberikan, angka stunting di Maros bisa ditekan dan tidak ada lagi kasus stunting baru.
Penanganan stunting dan gizi buruk merupakan program prioritasnya. Apalagi, saat ini angka stunting di Sulsel masih tinggi, yakni 27 persen. Sementara, target nasional angka stunting 14 persen.
"Saya yakin, jika kita bersama-sama bisa menurunkan angka stunting sesuai target 14 persen. Bahkan kita ikhtiar nol persen," ujarnya.
Selain stunting, dalam silaturahmi ini, Sofha Marwah juga menyinggung pernikahan anak. Ia mengungkapkan, angka pernikahan anak juga masih tinggi di Sulsel. Karena itu, PKK Sulsel harus bersinergi dengan PKK Maros untuk mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat untuk mencegah perkawinan anak.
Ia juga meminta agar pengurus PKK Maros mengoptimalkan program Aku Hatinya PKK, yakni pemanfaatan pekarangan rumah. Isteri Bahtiar Baharuddin ini mengungkapkan Pj. Gubernur Sulsel memiliki program prioritas budidaya pisang dan penanaman pohon cabai di pekarangan.
"Pak Gubernur menginisiasi budi daya pisang, ditarget satu miliar pohon pisang untuk ketahanan pangan. Saya juga meminta kepada para pengurus PKK Maros untuk di rumah masing-masing tanam 10 pohon cabai, karena cabai ini menyumbang inflasi yang cukup tinggi," katanya.
Sementara, Ketua TP PKK Maros, Ulfiah Nur Yusuf Chaidir, menyatakan siap menyukseskan program prioritas Pj. Ketua TP PKK Sulsel, Sofha Marwah Bahtiar. Ia juga melaporkan program-program PKK Maros yang telah dilaksanakan dan belum dilaksanakan.
Dalam kunjungannya ini, Sofha Marwah juga meninjau langsung sejumlah produk unggulan yang dimiliki Kabupaten Maros, mulai dari produk kerajinan hingga kuliner.*
Selain bantuan telur dan susu, Sofha Marwah juga menyerahkan bantuan vitamin dan susu untuk ibu hamil. Di Kabupaten Maros, saat ini, tercatat 64 kasus stunting, dan tertinggi di Kecamatan Marusu.
Bantuan ini merupakan bagian dari program CSR sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang peternakan di Sulsel.
"Bantuan kami serahkan secara simbolis kepada Camat Marusu, karena di titik ini angka stuntingnya tertinggi. Bantuan berupa telur dan susu akan diberikan sampai Desember 2023," kata Sofha pada Silaturahmi dan Monitoring Program Pj. Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dekranasda Sulsel di Kawasan Wisata Bantimurung, Maros.
Sofha Marwah berharap, dengan bantuan yang diberikan, angka stunting di Maros bisa ditekan dan tidak ada lagi kasus stunting baru.
Penanganan stunting dan gizi buruk merupakan program prioritasnya. Apalagi, saat ini angka stunting di Sulsel masih tinggi, yakni 27 persen. Sementara, target nasional angka stunting 14 persen.
"Saya yakin, jika kita bersama-sama bisa menurunkan angka stunting sesuai target 14 persen. Bahkan kita ikhtiar nol persen," ujarnya.
Selain stunting, dalam silaturahmi ini, Sofha Marwah juga menyinggung pernikahan anak. Ia mengungkapkan, angka pernikahan anak juga masih tinggi di Sulsel. Karena itu, PKK Sulsel harus bersinergi dengan PKK Maros untuk mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat untuk mencegah perkawinan anak.
Ia juga meminta agar pengurus PKK Maros mengoptimalkan program Aku Hatinya PKK, yakni pemanfaatan pekarangan rumah. Isteri Bahtiar Baharuddin ini mengungkapkan Pj. Gubernur Sulsel memiliki program prioritas budidaya pisang dan penanaman pohon cabai di pekarangan.
"Pak Gubernur menginisiasi budi daya pisang, ditarget satu miliar pohon pisang untuk ketahanan pangan. Saya juga meminta kepada para pengurus PKK Maros untuk di rumah masing-masing tanam 10 pohon cabai, karena cabai ini menyumbang inflasi yang cukup tinggi," katanya.
Sementara, Ketua TP PKK Maros, Ulfiah Nur Yusuf Chaidir, menyatakan siap menyukseskan program prioritas Pj. Ketua TP PKK Sulsel, Sofha Marwah Bahtiar. Ia juga melaporkan program-program PKK Maros yang telah dilaksanakan dan belum dilaksanakan.
Dalam kunjungannya ini, Sofha Marwah juga meninjau langsung sejumlah produk unggulan yang dimiliki Kabupaten Maros, mulai dari produk kerajinan hingga kuliner.*