Makassar (ANTARA Sulsel) - Peringatan Hari Pahlawan di Makassar diperingati dengan melakukan tabur bunga di laut dengan menggunakan Kapal Perang KRI Kerapu dengan nomor lambung 812.

Upacara Peringatan Hari Pahlawan itu dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Ir Suwandi didampingi Wakil Komandan Lantamal VI Makassar Kolonel (P) Jan RH Simamora di Makassar, Minggu.

"Peringatan Hari Pahlawan yang dilakukan dengan tabur bunga di laut sebagai bentuk penghormatan kami serta terima kasih kami sebagai anak bangsa atas jasa-jasa para pahlawan di masa lalu," kata Jan Simamora.

Diungkapkannya, penghormatan kepada arwah para pahlawan yang gugur dalam perjuangan merebut kemerdekaan diawali dengan melakukan upacara mengingat pertempuran 10 November di Surabaya.

Sebelum pelarungan karangan bunga ke laut dilakukan, seluruh peserta upacara yang terdiri dari semua angkatan bersenjata, pramuka, pelajar dan keluarga perintis kemerdekaan mengheningkan cipta.

"Tabur bunga merupakan tradisi yang dilakukan untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan dan kita berharap, para generasi pelanjut juga bisa memaknai peringatan Hari Pahlawan ini," ujarnya.

Wadan Lantamal IV itu meminta para generasi penerus bangsa sudah seharusnya mengingat jasa para pahlawan dan jangan sekali-kali meragukan, bahkan melupakan semangat patriotisme, keikhlasan dan pengorbanan mereka.

Karena menurutnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan semangat juangnya. Apalagi kata dia, bangsa yang dikatakan besar ketika mampu menghargai jasa-jasa pahlawan.

Seperti diketahui, para pahlawan yang gugur dalam pertempuran lain antara lain terjadi Laut Aru pada 15 Januari 1962, di mana tiga kapal cepat torpedo TNI AL yakni KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang, dan KRI Harimau kontak senjata dengan kapal perang Belanda jenis destroyer.

Ada juga pertempuran di Selat Bali, di mana tiga rombongan ekspedisi yang dipimpin Kapten Markadi melawan dua kapal belanda. Dalam pertempuran itu, dua anggota ekspedisi yakni Sawali dan Slamet gugur. N Sunarto

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024