Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengembangkan tanaman aren sebagai komoditi unggulan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Komoditi aren memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi komoditi unggulan, karena telah banyak dikembangkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Sulbar, Hamzih, di Mamuju, Kamis.

Ia mengatakan penelitian di daerah Kecamatan Alu Kabupaten Polewali Mandar (Polman) telah dilakukan pemerintah Sulbar, dan potensi ekonomi tanaman aren sangat menjanjikan dengan kapasitas produksi 10 sampai 20 liter air nira setiap hari untuk setiap pohon.

"Tanaman aren tersebut  berproduksi dengan masa tanam 8 sampai 10 tahun, dan telah di buatkan website oleh pemerintah, untuk hasil pengelolaan aren yang siap dijual ke masyarakat," katanya.

Menurut dia, Pemprov Sulbar juga akan membuat Peraturan Daerah (Perda) bahwa aren adalah komoditas unggulan Sulbar dan akan menjadi legitimasi untuk  terus dikembangkan.

"Perlu membangun kawasan perkebunan aren disatu lokasi dan Koperindag Sulbar telah melakukan standarisasi pembinaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang mengelola produk dari aren menjadi kembang gula aren, gula semut, gula cair," katanya.

Ia juga mengatakan pemerintah Sulbar telah melakukan kajian pengembangan dan perekayasaan bidang teknologi dan Informasi komoditi aren di Sulbar dengan melibatkan Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar).

"Pemerintah Sulbar mendorong aren menjadi komoditas unggulan selama tiga tahun terakhir karena memiliki banyak manfaat karena aren dapat dikelola menjadi, disamping meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena bernilai jual tinggi," katanya.

Selain itu, kata dia, aren juga dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat karena berdasarkan penelitian pemerintah, dalam satu hektar aren mampu menghasilkan pendapatan masyarakat hingga Rp500 juta setiap tahun.

"Aren lebih unggul dari komoditas lain seperti sawit yang hanya mampu menghasilkan Rp35 juta dalam satu hektar setiap tahun, begitu juga dengan jagung dalam satu tahun menghasilkan Rp30 juta setiap hektare, berdasarkan penelitian pemerintah," katanya.

Ia menambahkan, usaha aren akan mengikuti trend expo nasional  dalam bulan Oktober 2023 sebagai wadah promosi.

Aren menjadi tanaman perkebunan rakyat yang sangat potensial dikembangkan di Sulbar dengan luas tanaman aren mencapai 1,363 hektare dengan tingkat produktivitas mencapai 1,209 kilogram per hektare.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024