Makassar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin menjadikan penanganan Stunting sebagai salah satu dari delapan program prioritas.
"Penanganan stunting ini dan gizi buruk, menjadi salah satu dari delapan program prioritas saya sebagai pejabat Gubernur dalam satu tahun ke depan," kata Bahtiar di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, penanganan stunting dan gizi buruk merupakan hal yang urgen, karena menyangkut generasi yang akan menjadi pemimpin masa depan.
Karena itu, lanjut dia, penanganan stunting dan gizi buruk ini harus dilakukan secara kultural dan struktural.
"Semua stakeholder bukan hanya pemerintah tetapi juga swasta dan masyarakat harus bersama-sama untuk menurunkan angka prevalensi stunting yang masih tinggi di Sulsel," kata Bahtiar.
Hal itu mengingat program penanganan stunting merupakan program nasional dan menjadi perhatian bersama untuk mencapai target nasional 14 persen angka prevalensi stunting pada 2024.
Selain penanganan stunting dan gizi buruk, pengentasan kemiskinan ekstrem juga menjadi perhatian Pj Gubernur Sulsel.
Menurut Bachtiar, kalau kemiskinan belum dapat diselesaikan maka tidak bisa bergerak menjadi daerah maju dan sejahtera karena itu masalah paling dasar dan esensi hadirnya pemerintahan daerah maupun nasional untuk menangani kemiskinan.
Adapun 8 program prioritas PJ Gubernur Sulsel adalah menyukseskan penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serentak 2024 berlangsung secara luber jurdil lancar aman dan damai.
Prioritas berikutnya pengendalian inflasi, penanganan stunting dan gizi buruk, pengentasan kemiskinan ekstrem, ketahanan dan kedaulatan pangan kemudahan, pelayanan publik dan investasi.
"Penanganan stunting ini dan gizi buruk, menjadi salah satu dari delapan program prioritas saya sebagai pejabat Gubernur dalam satu tahun ke depan," kata Bahtiar di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, penanganan stunting dan gizi buruk merupakan hal yang urgen, karena menyangkut generasi yang akan menjadi pemimpin masa depan.
Karena itu, lanjut dia, penanganan stunting dan gizi buruk ini harus dilakukan secara kultural dan struktural.
"Semua stakeholder bukan hanya pemerintah tetapi juga swasta dan masyarakat harus bersama-sama untuk menurunkan angka prevalensi stunting yang masih tinggi di Sulsel," kata Bahtiar.
Hal itu mengingat program penanganan stunting merupakan program nasional dan menjadi perhatian bersama untuk mencapai target nasional 14 persen angka prevalensi stunting pada 2024.
Selain penanganan stunting dan gizi buruk, pengentasan kemiskinan ekstrem juga menjadi perhatian Pj Gubernur Sulsel.
Menurut Bachtiar, kalau kemiskinan belum dapat diselesaikan maka tidak bisa bergerak menjadi daerah maju dan sejahtera karena itu masalah paling dasar dan esensi hadirnya pemerintahan daerah maupun nasional untuk menangani kemiskinan.
Adapun 8 program prioritas PJ Gubernur Sulsel adalah menyukseskan penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serentak 2024 berlangsung secara luber jurdil lancar aman dan damai.
Prioritas berikutnya pengendalian inflasi, penanganan stunting dan gizi buruk, pengentasan kemiskinan ekstrem, ketahanan dan kedaulatan pangan kemudahan, pelayanan publik dan investasi.