Makassar (ANTARA Sulsel) - Aparat kepolisian dari Polsek Tamalate langsung melakukan penjagaan ketat di sekitar kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) yang terletak di Jalan Mappanyukki, Parangtambung, Makassar, pasca bentrokan dua fakultas, Senin.

"Kami belum mengetahui penyebab pasti kejadian yang melibatkan dua fakultas, siapa yang menyarang dan siapa yang diserang. Pada dasarnya kami masih melakukan penjagaan ketat di sekitar kampus guna menghindari bentrokan susulan," kata Kapolsek Tamalate, Kompol Suaeb, Senin petang.

Pembantu Rektor (PR) III, UNM, Prof. Heri Tahir kepada wartawan mengaku belum mengetahui penyebab pasti bentrokan yang melibatkan dua fakultas yakni Fakultas Sastra-Seni dan Fakultas Tekhnik.

Namun, dia menduga kejadian yang merusak sejumlah fasilitas perkuliahan seperti gedung dan kendaraan mahasiswa yang ikut dibakar disaat bentrokan, merupakan aksi solidaritas mahasiswa Fakultas Tekhnik terhadap salah satu dosennya yang dikabarkan terjatuh setelah disenggol oleh mahasiswa Fakultas Sastra - Seni pada Kamis(14/11).

"Ini baru dugaan sementara, kalau bentrokan yang melibatkan dua fakultas itu merupakan aksi solidaritas mahasiswa terhadap dosennya yang terjatuh disaat tersenggol oleh mahasiswa Fakultas Sastra dan Seni. Namun, belum jelas penyebab pastinya," ujarnya.

Lanjut Heri, pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap bentrokan yang terjadi di kampus UNM Parangtambung, dengan melakukan rapat internal oleh pihak Rektor. "Kami akan melakukan rapat internal bersama pak Rektor, selain membahas pemicu bentrokan kami juga akan membahas apakah mahasiswa diliburkan atau tidak," katanya.

Informasi yang diperoleh di lapangan menyebutkan bentrokan dua fakultas itu terjadi dikala mahasiswa Fakultas Sastra dan Seni mengklaim bahwa mahasiswa Fakultas Tekhnik itu datang menyerang. Tidak terima diserang, mahasiswa Fakultas Sastra dan seni kemudian membalas penyerangan lawannya dengan menggunakan batu.

Aksi mereka bubar setelah puluhan petugas kepolisian dari Polsek Tamalate memukul mundur kedua kubu yang saling lempar batu itu dengan tembakan peringatan ke udara. M Yusuf

Pewarta : Riesmawan Yudhatama
Editor :
Copyright © ANTARA 2024