Makassar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, bersama Konjen Jepang Ohashi Koichi, membahas potensi budidaya pisang dan ayam ketawa yang merupakan program prioritas Pemprov Sulsel.
Bahtiar dalam keterangannya di Makassar, Selasa, mengatakan sampai saat ini sudah ada persiapan lahan di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, dan di Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto, serta sejumlah daerah lain, untuk budidaya pisang.
Selain itu, Pemprov Sulsel melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHBUN), sudah menyediakan lahan seluas 7 hektare untuk pembibitan di UPT DTPHBUN di Kabupaten Bone.
"Kami sudah melakukan penanaman di Mare, Kabupaten Bone. Minggu depan kami ke Jeneponto lihat lahan di sana, sekalian untuk cek pengairan di Bendungan Karalloe Jeneponto," kata Bahtiar.
Selain itu, ada juga jenis unggas ayam ketawa, Manugaga atau juga dikenal dengan sebutan ayam jantan dari timur adalah ayam asli Indonesia yang berasal dari Kabupaten Sidrap
"Ayam ini dinamai demikian karena bunyi kokoknya yang menyerupai bunyi tertawa manusia. Itu sangat mahal, dan bisa untuk dibudidayakan," jelasnya.
Sementara itu, Konjen Jepang di Makassar Ohashi Koichi, mengaku siap mendukung program pemerintah termasuk soal budidaya pisang tersebut.
"Di Jepang sangat mahal tanaman hortikultura. Mungkin bisa persiapan kebutuhan pasar Jepang, tapi memang ada standarnya," kata Ohashi Koichi lewat juru bicaranya.
Ohashi Koichi juga mengundang secara khusus Pj Gubernur Sulsel dalam agenda tahunan kekaisaran Jepang, yang akan digelar 23 Februari 2024. Acara kekaisaran tersebut biasanya dihadiri para kesultanan, kepala negara, kepala daerah beserta tamu agung lainnya.
"Kami secara khusus mengundang Bapak Gubernur Sulsel hadir dalam acara Kaisar Jepang Naruhito, 23 Februari tahun depan. Mudah-mudahan Bapak berkenan hadir," ucapnya.
Bahtiar dalam keterangannya di Makassar, Selasa, mengatakan sampai saat ini sudah ada persiapan lahan di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, dan di Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto, serta sejumlah daerah lain, untuk budidaya pisang.
Selain itu, Pemprov Sulsel melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHBUN), sudah menyediakan lahan seluas 7 hektare untuk pembibitan di UPT DTPHBUN di Kabupaten Bone.
"Kami sudah melakukan penanaman di Mare, Kabupaten Bone. Minggu depan kami ke Jeneponto lihat lahan di sana, sekalian untuk cek pengairan di Bendungan Karalloe Jeneponto," kata Bahtiar.
Selain itu, ada juga jenis unggas ayam ketawa, Manugaga atau juga dikenal dengan sebutan ayam jantan dari timur adalah ayam asli Indonesia yang berasal dari Kabupaten Sidrap
"Ayam ini dinamai demikian karena bunyi kokoknya yang menyerupai bunyi tertawa manusia. Itu sangat mahal, dan bisa untuk dibudidayakan," jelasnya.
Sementara itu, Konjen Jepang di Makassar Ohashi Koichi, mengaku siap mendukung program pemerintah termasuk soal budidaya pisang tersebut.
"Di Jepang sangat mahal tanaman hortikultura. Mungkin bisa persiapan kebutuhan pasar Jepang, tapi memang ada standarnya," kata Ohashi Koichi lewat juru bicaranya.
Ohashi Koichi juga mengundang secara khusus Pj Gubernur Sulsel dalam agenda tahunan kekaisaran Jepang, yang akan digelar 23 Februari 2024. Acara kekaisaran tersebut biasanya dihadiri para kesultanan, kepala negara, kepala daerah beserta tamu agung lainnya.
"Kami secara khusus mengundang Bapak Gubernur Sulsel hadir dalam acara Kaisar Jepang Naruhito, 23 Februari tahun depan. Mudah-mudahan Bapak berkenan hadir," ucapnya.