Mamuju (ANTARA Sulbar) - Komando gabungan pertahanan TNI dibentuk di Provinsi Sulawesi Barat untuk mengamankan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.
Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Rabu, mengatakan pada 2014 akan dibangun Markas Korem di Kelurahan Rangas, Kabupaten Mamuju, kemudian dibangun Pangkalan TNI AL di Pelabuhan Belang Belang Kabupaten Mamuju dan dibangun pangkalan TNI AU di Bandara Tampapadang Kabupaten Mamuju.
Menurut dia, pembangunan gabungan komando pertahanan TNI tersebut diharapkan dapat membuat kapal asing tidak lagi masuk ke wilayah Sulbar mengeksploitasi kekayaan alam laut Sulbar.
"Diakui selama ini banyak laporan mengenai kapal asing yang mengeksploitasi wilayah laut Sulbar sehingga dilakukan pengamanan dengan membentuk komando gabungan TNI, semoga ekploitasi hasil laut Sulbar dapat diminimalisir," katanya.
Gubernur mengatakan, gabungan pertahanan TNI di Sulbar tersebut juga untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan udara serta darat bila selesai dibangun, agar investasi di daerah ini semakin tumbuh.
"Keamanan suatu daerah menjadi pertimbangan calon investor, dan jaminan itu akan mulai mereka dapatkan dalam waktu dekat, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sulbar dari sektor investasi agar dapat terus mengalami peningkatan," katanya.
Ia mengatakan Sulbar kaya akan komoditas pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan, potensi itu akan menarik investor dari luar masuk ke provinsi ini, sehingga keamanan harus terus diwujudkan untuk mendukungnya. Agus Setiawan
Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Rabu, mengatakan pada 2014 akan dibangun Markas Korem di Kelurahan Rangas, Kabupaten Mamuju, kemudian dibangun Pangkalan TNI AL di Pelabuhan Belang Belang Kabupaten Mamuju dan dibangun pangkalan TNI AU di Bandara Tampapadang Kabupaten Mamuju.
Menurut dia, pembangunan gabungan komando pertahanan TNI tersebut diharapkan dapat membuat kapal asing tidak lagi masuk ke wilayah Sulbar mengeksploitasi kekayaan alam laut Sulbar.
"Diakui selama ini banyak laporan mengenai kapal asing yang mengeksploitasi wilayah laut Sulbar sehingga dilakukan pengamanan dengan membentuk komando gabungan TNI, semoga ekploitasi hasil laut Sulbar dapat diminimalisir," katanya.
Gubernur mengatakan, gabungan pertahanan TNI di Sulbar tersebut juga untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan udara serta darat bila selesai dibangun, agar investasi di daerah ini semakin tumbuh.
"Keamanan suatu daerah menjadi pertimbangan calon investor, dan jaminan itu akan mulai mereka dapatkan dalam waktu dekat, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sulbar dari sektor investasi agar dapat terus mengalami peningkatan," katanya.
Ia mengatakan Sulbar kaya akan komoditas pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan, potensi itu akan menarik investor dari luar masuk ke provinsi ini, sehingga keamanan harus terus diwujudkan untuk mendukungnya. Agus Setiawan