Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui Biro Umum Sekretariat Daerah melakukan intervensi stunting pada dua kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar.

Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sulbar Sulbar Anshar Malle, Rabu mengatakan, dua kecamatan yang menjadi lokasi intervensi stunting di Kabupaten Polewali Mandar, yakni Kecamatan Campalagian dan Kecamatan Balanipa.

"Intervensi stunting di Kabupaten Polewali Mandar ini untuk yang ketiga kalinya dilakukan dan kali ini dilaksanakan pada dua kecamatan. Intervensi itu dilakukan di Puskesmas Campalagian, Puskesmas Katumbangan dan Puskesmas Pambusuang," terang Anshar Malle.

Pada intervensi tersebut, Biro Umum Setda Sulbar menyalurkan 134 paket, terdiri 50 paket bagi penderita stunting, yang terdiri dari beras, telur dan susu SGM.

Serta, sebanyak 84 paket lainnya berupa kacang hijau dan susu ibu hamil yang diperuntukkan bagi ibu hamil kekurangan energi kronik (KEK).

Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas kerja sama dan kolaborasinya dalam penanganan stunting.

"Semoga kerja sama dan kolaborasi yang terbangun selama ini dapat terus kita tingkatkan," kata Anshar Malle.

Sementara, Kepala Puskesmas Pambusuang Yusnani menilai, program bantuan Pemprov Sulbar itu sangat bermanfaat dan berdampak langsung bagi ibu hamil KEK.

Hal itu menurut Yusnani terlihat dari 16 ibu hamil yang melahirkan, 10 diantaranya melahirkan secara normal.

Dari 45 sasaran ibu hamil lanjutnya, terdapat 16 Ibu hamil yang telah melahirkan, enam orang diantaranya dinilai masih melahirkan di bawah BBLR (berat badan lahir rendah), sedangkan 10 ibu hamil yang lain melahirkan secara normal.

"Ini menunjukkan adanya suatu kemajuan setelah dilakukan intervensi dari pemerintah provinsi melalui Biro Umum Setda Sulbar," ujar Yusnani.

Menurutnya, untuk memutuskan mata rantai stunting, diperlukan sinergitas dan kolaborasi berbagai pihak, baik dari pemerintah daerah, kabupaten, kecamatan dan pihak puskesmas setempat.

"Untuk itu, sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah, kami terus melakukan sosialisasi berupa jaga jarak kelahiran anak melalui program KB," katanya.

Sedangkan Arna Nengsih, petugas gizi Campalagian mengatakan, berdasarkan data di lapangan, terdapat kenaikan berat badan dari sejumlah bayi yang telah dilakukan intervensi.

"Dari hasil observasi di lapangan tinggi badan bayi tetap, namun berat badan cenderung naik dan bertambah," kata Arna Nengsi.

Kepala Puskesmas Katumbangan Asmelia Mely menyampaikan, jumlah keseluruhan penderita stunting di Desa Katumbangan mencapai 322 anak, sebanyak 15 anak telah dilakukan intervensi dan empat diantaranya kini mengalami kenaikan berat badan.

Sedangkan lanjutnya, bagi ibu hamil KEK, dengan sasaran 24 orang, 13 diantaranya mengalami kenaikan berat badan dan perkembangan yang lebih baik.

"Semoga dengan adanya pemberian makanan tambahan diharapkan stunting menurun dan tidak melahirkan stunting baru," kata Asmelia Mely.

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024