Mamuju (ANTARA) - Dinas Keamanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat melakukan intervensi stunting dengan memberikan makan siang bergizi bagi balita stunting di Desa Bonda, Kabupaten Mamuju.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar, Abdul Waris Bestari, di Mamuju, Rabu, mengatakan pemberian makanan bergizi kepada balita di Desa Bonda, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju merupakan salah satu upaya penanganan stunting.
“Pemberian makanan bergizi pada balita stunting merupakan respon terhadap program four plus one yang telah dicanangkan Plt Gubernur Sulbar yaitu penanganan stunting, anak putus sekolah, perkawinan anak, kemiskinan ekstrim dan pengendalian inflasi,” kata Waris Bestari. .
Komposisi pangan yang diberikan, kata Waris Bestari, merupakan pola makan B2SA yang beragam, bergizi seimbang, dan aman.
“Dengan pangan ini diharapkan balita stunting dapat memenuhi kebutuhan seluruh komponen zat gizi yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya sehingga dapat keluar dari kondisi status balita stunting,” jelas Waris Bestari.
Sementara itu, Kepala Bidang Keanekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar Nugroho Hamid mengatakan, pemberian makan siang bergizi ini akan berlangsung selama empat bulan.
Durasi makan siang bergizi adalah tiga kali seminggu dan diberikan 50 kali makan siang, jelas Nugroho.
Makan siang bergizi, kata Nugroho, diberikan kepada 40 masyarakat sasaran dengan prioritas diberikan kepada anak balita stunting dan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK).
“Segmen prioritasnya adalah ibu hamil yang sedang hamil dan bayi di bawah dua tahun karena pada segmen inilah kita bisa mengoptimalkan hasil intervensi,” kata Nugroho.
Menurutnya, pemberian makanan bergizi pada ibu hamil akan mencegah bayi terlahir stunting.
Padahal stunting pada balita akan berdampak pada kecepatan 'recovery' atau pemulihan tumbuh kembang balita stunting, kata Nugroho.
Sebelumnya, Dinas Keamanan Pangan Provinsi Sulbar juga telah meluncurkan Rumah Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) untuk pencegahan dan penanganan stunting di Sulbar.
Kegiatan pertama dimulai di Desa Lembang-Lembang, Kecamatan Limboro, Kabupaten Polewali Mandar, kata Nugroho.
Program rumah makan B2SA, kata Nugroho, merupakan kegiatan yang dibiayai dana dekonsentrasi Badan Ketahanan Pangan Nasional (Bapanas) pada tahun anggaran 2024 dengan total bantuan sebesar Rp 60 juta per desa.
Kegiatan rumah pangan B2SA, lanjutnya, dimaksudkan sebagai wadah sosialisasi, edukasi dan implementasi konsep pola pangan B2SA.
“Dengan menerapkan pola makan ini diharapkan masyarakat memperoleh asupan zat gizi yang cukup dan seimbang untuk kebutuhan beraktivitas dan menjaga kesehatannya,” kata Nugroho.
Berita Terkait
BKKBN Sulsel berdayakan ekonomi keluarga berisiko stunting di Jeneponto
Selasa, 7 Mei 2024 13:40 Wib
Dinkes Sulbar bangun 48 jamban sehat dukung program cegah stunting
Selasa, 7 Mei 2024 11:52 Wib
Dinsos Sulsel kerahkan 1.147 pendamping PKH guna tekan stunting
Sabtu, 4 Mei 2024 18:06 Wib
Dinsos minta tim PKH dukung penurunan prevalensi stunting di Makassar
Rabu, 1 Mei 2024 20:37 Wib
Prevalensi stunting di Pinrang Sulsel turun 3,3 persen pada 2023
Rabu, 1 Mei 2024 17:51 Wib
PKK Makassar menekankan sinergisitas dalam percepatan stunting
Rabu, 1 Mei 2024 15:56 Wib
Penjabat Bupati Mamasa: Kemendagri mengapresiasi upaya tekan inflasi
Selasa, 30 April 2024 0:13 Wib
Kemendagri minta Pemkot Palopo menyusun ketersediaan bahan pokok
Jumat, 26 April 2024 0:16 Wib