Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan berhasil menekan angka kasus stunting di daerah tersebut berdasarkan data aplikasi elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) dan bahkan pada 2024 turun 5,33 persen.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Masyarakat, Hj. Mu'minah melalui keterangannya diterima di Makassar, Jumat, mengatakan, persentase balita stunting di Kabupaten Sidrap dalam empat tahun terakhir mengalami tren penurunan.
"Berdasar data e-PPGBM, tren penurunan stunting mulai 2021 yakni 7,21 persen, turun 6,31 persen di tahun 2022, dan 6,26 persen di tahun 2023. Untuk tahun 2024 sampai bulan September mengalami penurunan 5,33 persen,” ujarnya.
Dia mengatakan jumlah balita stunting di Kabupaten Sidrap hingga September 2024 mencapai 1.306 jiwa, dengan rincian 342 jiwa tergolong sangat pendek, dan 964 jiwa tergolong pendek.
Dia menguraikan berbagai langkah strategis telah dilakukan sebagai bagian dalam penanganan stunting di Kabupaten Sidrap.
"Di antaranya pemberian tablet tambah darah (TTD) remaja putri di sekolah dalam aksi bergizi di sekolah yang di laksanakan seminggu sekali, pemeriksaan HB untuk skrining Anemia untuk putri di sekolah,” katanya.
Ada pula pemeriksaan kehamilan antenatal care, pemberian makanan tambahan berupa susu protein bagi ibu hamil dan vitamin supralyzin untuk balita kurang gizi.
Kemudian peluncuran gerakan intervensi serentak penurunan stunting, pemantauan tumbuh kembang di posyandu, serta edukasi pemberian ASI.
Selanjutnya melalui pertemuan pengukuran dan publikasi data stunting tersebut, Mu’minah berharap masyarakat dan seluruh pihak terkait dapat semakin memahami pentingnya kolaborasi dalam menangani permasalahan stunting.
Ia menuturkan kegiatan itu sebagai langkah aksi 7 yang strategis dalam menyampaikan kondisi kesehatan masyarakat, khususnya terkait stunting, kepada publik.