Makassar (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Makassar menyatakan, Mochtar Djuma terpilih sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KONI setempat melalui rapat pleno yang diikuti para pengurus.
Menurut Ketua Bidang Organisasi KONI Makassar Muh Tawing di Makassar, Selasa, pemilihan mantan anggota DPRD Makassar itu untuk menggantikan Ketua KONI Ahmad Susanto yang tidak bisa menjalankan roda organisasi karena terjerat kasus tindak pidana korupsi.
"Rapat pleno yang kita gelar pada 13 Januari 2025 merupakan rapat tertinggi di KONI Makassar, yang dipimpin langsung oleh Wakil Ketua I Kusayyeng," ujarnya.
Dia menjelaskan, penunjukan Plt Ketua telah sesuai aturan pada Anggaran Dasar KONI Makassar. Dalam aturan disebutkan bahwa Plt ketua ditunjuk jika terjadi tiga hal, yaitu ketua umum mundur, meninggal dunia, atau ditetapkan jadi tersangka.
"Jadi penunjukan Mochtar Djuma sebagai Plt Ketua KONI Makassar sudah sesuai aturan organisasi," ujarnya menanggapi adanya penolakan salah satu pengurus terkait penunjukan Mochar Djuma.
Wakil Ketua I KONI Makassar Kusayyeng juga memastikan surat penunjukan Mochtar Djuma sebagai Plt sudah dikirim ke KONI Sulsel untuk dikukuhkan dalam bentuk surat keputusan.
Dirinya sendiri yang menandatangani langsung surat keputusan pleno yang dikirim untuk disetujui KONI Sulsel tersebut.
Sementara itu, Mochtar Djuma yang juga berprofesi pengacara itu mengatakan siap menjalankan amanah dari pengurus KONI Makassar.
Muchtar menyebut kepengurusan KONI Makassar sudah tidak berjalan sekitar tujuh bulan. Sebagai Plt Ketua, dirinya diberikan tugas mempersiapkan pelaksanaan Musyawarah Kota KONI Makassar.
"Kami diberikan tugas untuk melaksanakan Muskot paling cepat tiga bulan, paling lama enam bulan. Program yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini adalah bertemu seluruh pengurus cabang olahraga untuk bagaimana bersama-sama meningkatkan kualitas atlet ke depan," ujarnya.
Dirinya sekaligus mengapresiasi kepedulian pengurus KONI Makassar untuk menyelamatkan prestasi olahraga Makassar setelah penangkapan Ketua Umum KONI Makassar beberapa waktu lalu.
Menurut dia, posisi Makassar sebagai juara umum Porprov dan penyumbang atlet terbanyak untuk kontingen Sulsel dan timnas Indonesia, tentunya patut menjadi perhatian serius.
Pengurus KONI Makassar mengaku khawatir kontingen Makassar sebagai juara bertahan justru tidak bisa tampil di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulsel 2026 di Kabupaten Wajo karena vakumnya kepengurusan.
Apalagi saat ini sudah masuk tahapan pra Porprov. Artinya butuh kepengurusan yang aktif agar pengurus cabang olahraga bisa mempersiapkan diri. Jangan sampai atlet justru kita menjadi korban karena ulah segelintir orang yang tidak mau roda organisasi kembali berjalan.