Makassar (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sulawesi Selatan (BKKBN Sulsel) bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kota Makassar dalam menurunkan angka prevalensi stunting atau tengkes.
"Dengan memperkuat kemitraan ini merupakan salah satu langkah untuk mencegah angka prevalensi stunting di lapangan," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Shodiqin di Makassar, Sabtu (1/2).
Dia mengatakan, pekan lalu Pelaksana Harian Dinas PP dan KB Makassar Akhmad Namsum sudah berkunjung ke BKKBN untuk membahas sinergitas program kerja yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka prevalensi tengkes di Sulawesi Selatan dan di Kota Makassar pada khususnya.
Hasil dari pertemuan itu, lanjut dia, adalah menguatkan komitmen untuk menggencarkan Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan angka prevalensi tengkes.
Termasuk menguatkan 5 program percepatan (quick win) Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, salah satunya menggencarkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) atau orang tua asuh (OTA), serta melakukan koordinasi terkait dengan pelaksanaan Hari Keluarga Nasional tahun 2025.
Berdasarkan data BKKBN Sulsel dan PP dan KB Makassar diketahui, angka prevalensi tengkes di Makassar meningkat tajam dari 2023 sebesar 18, 04 persen menjadi 25,6 persen pada 2024.