Bandung (ANTARA Sulsel) - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mewajibkan seluruh perusahaan kelapa sawit menerapkan prinsip "sustainibility" atau keberlanjutan dalam pengelolaan lahan hingga akhir 2014.

"Tahun 2013 kami sudah mencanangkan Indonesian Sustainibility Palm Oil (ISPO), hingga akhir 2014 semua perusahaan kelapa sawit mesti menerapkan prinsip `sustainibility`," ujar Ketua Umum GAPKI, Joefly J. Bahroeny pada jumpa pers usai pembukaan Konferensi Kelapa Sawit Indonesia ke sembilan dan Proyeksi 2014 di Bandung, Kamis.

Prinsip keberlanjutan ini mensyaratkan agar pengembangan perkebunan kelapa sawit mempertimbangkan kelangsungan lingkungan sekitar sehingga ramah lingkungan.

Joefly mengatakan, pihaknya juga mencanangkan ASEAN Sustainibility Forum untuk merumuskan dan implementasi perkebunan kelapa sawit di negara-negara ASEAN, sebagai langkah menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

Menurut Joefly, Peraturan Pemerintah Nomer 19 Tahun 2013 tentang ISPO bertujuan untuk mengantisipasi isu negatif terhadap kelapa sawit terkait dengan isu lingkungan, sedangkan saat ini sudah 19 perusahaan kelapa sawit yang tersertifikasi.

Joefly mengatakan, pihaknya juga baru bertemu dengan perusahaan kelapa sawit Malaysia untuk membahas Indonesia - Malaysia Sustainibility Palm Oil.

"Malaysia saat ini juga menerapkan Malaysia Sustainibility Palm Oil (MSPO). Kedepan dalam forum ASEAN Sustainibility Forum kami akan mengundang Filipina dan Thailand untuk terlibat didalamnya," katanya.

Dia mengatakan persiapan ini dilakukan untuk menghadapi masyarakat ekonomi Asean (Asean Economic Community/AEC)) 2015 dan melawan kampanye negatif bahwa kelapa sawit tidak ramah lingkungan.

Konferensi Kelapa Sawit Indonesia ke sembilan dan Proyeksi 2014 diikuti 1.390 peserta yang berasal dari 27 negara. Subagyo

Pewarta : Agus Setiawan
Editor :
Copyright © ANTARA 2024