Mamuju (ANTARA Sulbar) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulawesi Barat, gencar melakukan sosialisasi pencegahan penyalahgunaan Narkotika dan Obat-Obat Terlarang (Narkoba) yang akhir-akhir ini menjadi sorotan publik.

"Saat ini kami terus melakukan sosialisasi dengan melibatkan semua unsur baik kalangan Birokrasi pemerintah daerah, TNI, Polri, guru sekolah, Camat, Lurah/Kepala Desa, Majelis Ulama Indonesia (MUI), mahasiswa dan pelajar yang ada di Sulbar. Hal ini dilakukan agar peserta sosialisasi ini ikut menjadi kader tangguh untuk terus mengkampanyekan pencegahan penyalahgunaan Narkoba," kata Kepala Sub Bagian Perencanaan BNN Sulbar, Ridwan Zain di Mamuju, Minggu.

Menurutnya, pelibatan peserta sosialisasi ini diharapkan menjadi kader-kader yang mampu memberikan pemahaman dilingkungan kerja mereka untuk ikut mengkampanyekan dampak buruk penyalahgunaan barang haram itu.

"Mengatasi Narkoba bukan hanya tanggungjawab BNN, namun semua unsur memiliki tanggungjawab yang sama untuk mencegah merebaknya peredaran narkoba di daerah kita," katanya.

Olehnya itu kata dia, dukungan semua pihak diharapkan ikut ambil bagian untuk memerangi penyalahgunaan Narkoba di negara ini.

"Ancaman narkoba terhadap generasi muda harus dicegah sebelum bangsa ini melahirkan generasi pengguna narkoba. Hal inilah yang terus kita gaungkan seiring merebaknya ditemukan kasus penyimpangan penggunaan Narkoba," terangnya.

Ridwan menyampaikan, terkuaknya kasus Narkoba yang melibatkan sejumlah aparat keamanan tentu menjadi preseden buruk di masyarakat.

Saat ini kata dia, publik pesimistis pencegahan narkoba di Sulbar sulit dilakukan karena aparat yang mesti menjadi pengayom dan pelindung masyarakat justeru terlibat narkoba.

Namun demikian, kata dia, BNN dan Polres Mamuju telah berkomitmen untuk melakukan aksi bersih Narkoba di jajaran Polres.

"Kita berharap, Polres serius melakukan aksi bersih sehingga kelak tak ada aparat hukum yang melakukan penyalahgunaan Narkoba. Saya rasa tak ada kata terlambat untuk melakukan perbaikan," ujarnya.

Dia menyampaikan, peredaran Narkoba di Sulbar sangat rentang karena daerah ini merupakan segitiga emas masuknya Narkoba.

"Kebanyakan Narkoba masuk ke Sulbar merupakan pasokan dari luar daerah seperti dari Sidrap, Sulawesi Selatan, Palu, Sulawesi Tengah dan dari sebrang lautan dari Kalimantan Timur. Penyebaran Narkoba dari tiga titik itu harus diwaspadai," ungkapnya. Riza Fahriza


Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024