Mamuju (ANTARA Sulbar) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Barat meminta agar masyarakat berperan mencegah terjadinya politik uang di Pemilu 2014.

"Masyarakat harus sadar dalam berdemokrasi, dan mencegah terjadinya politik uang," kata Ketua Bawaslu Sulbar, Busran Riandi di Mamuju, Kamis.

Ia mengatakan, kehidupan demokrasi di bangsa ini masih terpuruk karena selalu dinodai dengan politik uang sementara masyarakat juga membiarkannya.

"Masyarakat juga sebagian membuat suaranya gampang dibeli dengan uang di pemilu tanpa memikirkan masa depan demokrasi di bangsa ini," katanya.

Oleh karena itu ia berharap pada Pemilu 2014, masyarakat yang memiliki hak pilih tidak lagi memilih pemimpinnya karena uang, tetapi yang mampu membawa daerah ini maju dan berkembang.

"Masyarakat jangan lagi mau suaranya dibeli dan harus menolak politik uang, dengan melaporkan ketika ada oknum yang mencoba melakukan praktek politik uang agar dapat ditindak," katanya.

Ia mengatakan, tanpa peran aktif masyarakat mencegah politik uang, maka politik uang akan tetap terjadi dan bangsa ini akan tetap terpuruk dalam berdemokrasi.

Menurut dia, kalau masyarakat memilih pemimpin yang menggunakan uang di pemilu, maka masyarakat akan membiarkan negara menjadi korup.

"Pemimpin yang menggunakan politik uang, pastilah akan melakukan korupsi karena mereka berniat mengembalikan uannya ketika menjadi pemimpin karena uangnya telah habis di pemilu," katanya. Subagyo

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024