Makassar, (Antara Sulsel) - Masa kejayaan kampus sempat dialami sejak mulai  dibuka 1972sampai dengan tahun 2004. Calon mahasiswa berbondong-bondong datangmendaftar sehingga pengelola sering kewalahan. Kondisi itu rupanya tidakberlangsung lama sejak 2005 peminat semakin berkurang sampai akhirnyaakademi ini digabung dengan fakultas sastera.

Demikian ditegaskan Ketua Prodi  Akademi  Bahasa  Asing,  Fakultas  Sastera,  Komunikasi  dan  ABA  UMI Makassar, Lusy Angraeni, S.S, M. Hum, di kampus beberapa waktu yang lalu.    

Dijelaskan masa surut dan suram berlangsung sampai  dengan tahun2009,  kondisi  kekinian  mahasiswa  yang  terdaftar  mencapai  sekitar  500orang. Mereka ini berasal dari mahasiswa murni, pegawai negeri dan swasta yang ingin memperdalam bahasa Inggeris  serta dosen dan pegawai kampus UMI Makassar sendiri, tandas magister linguistik PPs Universitas PadjajaranBandung ini.  

Strategi dilakukan,  agar ABA diminati mahasiswa yakni,  melakukanpromosi ke SLTA. Brosur kampus dibagikan kepada siswa yang akan lanjut studi  setelah  tamat  studinya.

Melakukan  kerjasama  dengan  kantorpemerintah dan swasta   serta di kalangan civitas akademika UMI Makassar,apalagi kampus  UMI  menuju World Class University dan   Bahasa Inggrismenjadi  kebutuhan sangat  mendesak,  tandas dosen  Fakultas  Sastra  UMIMakassar ini.

Lusy Angraeni lahir di Makassar 30 Nopember 1964, sarjana sastera UMIMakassar.

Magister Linguistik PPs-UNPAD, menjalani masa kecil di Makassar.Tamat SD di  Labuang Baji,  SMP Islam Datu Museng Makassar,  serta  SMANegeri 2 Makassar. Isteri dari Dr.R.Sudirman, M.Si yang juga Dekan FKM UMIMakassar.

* Citizen Journalism

Pewarta : Yahya Mustafa *
Editor :
Copyright © ANTARA 2024