Makassar (ANTARA) - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar, Sulawesi Selatan(Sulsel) melakukan pengawalan pemberangkatan seorang pengungsi(resettlement) asal Afghanistan berinisial AH (26) menuju negara ketiga yakni Australia.

Kepala Rudenim Makassar, Atang Kuswana di Makassar, Rabu, mengatakan, resettlement adalah salah satu upaya penting dalam penanganan pengungsi di Indonesia.

"Proses ini memerlukan kerja sama antara berbagai pihak, termasuk Direktorat Jenderal Imigrasi, IOM, UNHCR, dan maskapai penerbangan. Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya ini guna memberikan kesempatan baru bagi para pengungsi," ujarnya.

Atang menjelaskan pengawalan itu merupakan bagian dari upaya Direktorat Jenderal Imigrasi dan Kantor Wilayah Kemenkumham Sulsel dalam mengelola pengungsi di Kota Makassar.

Proses pemberangkatan pengungsi AH dimulai dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar dan berakhir di Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta sebelum tiba di negara tujuan Australia.

Setelah tiba di Jakarta, petugas mengarahkan AH untuk pengambilan bagasi dan menuju international departures untuk menunggu kedatangan pihak IOM Jakarta (International Organization for Migration) dan petugas dari Direktorat Jenderal Imigrasi.

"Disana, terjadi serah terima berkas yang diperlukan untuk proses resettlement AH," katanya.

Ia kemudian berangkat menuju Sidney, Australia menggunakan maskapai Qantas Airways QF 42 pada hari yang sama, yaitu Selasa, 07 November, pukul 19:00 WIB, dan tiba pada hari Rabu, 08 November, pukul 06:01 waktu setempat.

Berdasarkan data, Rudenim Makassar sejak Januari hingga 07 November 2023, sudah ada sebanyak 270 orang pengungsi yang berhasil di resettlement ke berbagai negara.

Sementara itu, jumlah pengungsi di Kota Makassar saat ini mencapai 1.117 orang, menunjukkan upaya berkelanjutan dalam mengatasi masalah pengungsi di wilayah tersebut.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024