Makassar (ANTARA Sulsel) - Demonstrasi memperingati Hari Anti Korupsi 9 Desember 2013 di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, diwarnai kericuhan.

Puluhan mahasiswa turun di sejumlah ruas jalan protokol dengan membawa umbul-umbul dan bendera, sedangkan beberapa mahasiswa melakukan aksi di depan kampus mereka masing-masing menyuarakan penuntasan kasus korupsi yang dinilai belum tuntas sampai saat ini.

Dalam aksi tersebut, satu pos polisi di pertigaan Jalan Sultan Alauddin dan Jalan Pettarani dihancurkan lalu dibakar oleh sejumlah oknum mahasiswa sebagai bentuk protes mereka.

Sementara di tempat lain, di Jalan Urip Sumeharjo mahasiswa juga terlibat bentrokan dengan aparat keamanan.

Bentrokan terjadi sekitar pukul 13.45 WITA di depan Kantor Gubernur Sulsel, kejadian itu mengakibatkan jalan tersebut lumpuh total serta kemacetan parah.

"Kami seolah olah dihalang-halangi polisi dalam menyalurkan aspirasi. Kami tidak takut, selama kami benar," papar Agus salah satu mahasiswa setelah dipukul mundur polisi ditempat tersebut.

Ditempat terpisah, konsentrasi massa juga terlihat di jembatan fly Over, terlihat gabungan mahasiswa dan organisasi kemasyarakatan menutup sebagian jalan tersebut.

Kantor Kejaksaan Tinggi Sulsel juga tidak luput dari aksi mereka dan meminta agar semua kasus korupsi mulaia kasus gedung CCC, PDAM hingga kasus di daerah segera dituntaskan.

Sedangkan di Jalan Sultan Alauddin tepatnya di depan kampus Unismuh Makassar, mahasiswa juga memblokir jalan dengan mobil kontainer.

"Kami meminta agar semua kasus korupsi dituntaskan karena merugikan serta menyensarakan rakyat dan negara. Para pelaku koruptor kalau perlu dihukum mati atau dimiskinkan," tegas Anwar salah satu mahasiswa.

Berdasarkan pantauan hingga pukul 15.00 WITA Jalan Sultan Alauddin masih diblokir dan mahasiswa bersikeras menutup jalan hingga sore nanti. Polisi terlihat bersiap dan bertahan pada radius dua kilo dari lokasi demonstrasi.

Tidak hanya itu sejumlah titik jalan protokol di Makassar mengalami kemacetan parah. Para pengguna jalan pun mulai kesal dengan aksi mahasiswa yang menutup jalan yang ingin dilalui.

"Kenapa mahasiswa kalau demo selalu tutup jalan, ini jelas menggangu kenyamanan kami, sebaiknya kalau mau demo tidak menutup jalan dan demonya harus beretika dan tertib tidak kaya gini," ketus Rahman salah satu pengguna jalan. Agus Setiawan

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024