Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mengoptimalkan serapan dana Dekonsentrasi Tugas Pembantuan (Dekon TP) dan Transfer ke Daerah (TKD) untuk mengatasi stunting dan permasalahan prioritas lainnya yang dihadapi daerah itu.
"Serapan dana Dekon TP dan TKD ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan daerah, salah satunya stunting," kata Penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh pada kegiatan High Level Meeting Pelaksanaan Anggaran Dekon TP dan TKD Tahun 2023 di Mamuju, Kamis.
Ia menyebut empat plus satu permasalahan Sulbar yang menjadi fokus saat ini yaitu stunting, perkawinan anak, kemiskinan ekstrem, anak tidak sekolah, dan Inflasi.
Ia mengharapkan pengelolaan Dekon TP dan TKD dapat menyelesaikan permasalahan daerah, utamanya lima permasalahan Sulbar yang menjadi fokus saat ini.
"Kita ada lima permasalahan. Anggaran Dekon TP dan TKD ini bisa berkontribusi pada penanganan empat plus satu permasalahan yang dihadapi Sulbar tersebut," ujar dia.
Pada kesempatan itu, ia mengatakan 90 persen APBD Sulbar masih bergantung pada dana transfer, termasuk dana Dekon TP dan TKD tersebut.
Ia berharap melalui pertemuan tersebut, seluruh pemerintah kabupaten dan OPD dapat meningkatkan koordinasi untuk mengoptimalkan serapan dana Dekon TP dan TKD di Sulbar.
"Kita koordinasi dengan pemkab dan OPD untuk menyelesaikan permasalahan. Tugas ASN memberikan pelayanan publik dan menyelesaikan permasalahan," ujar Zudan Arif Fakrulloh.
Ia mengatakan dana Dekon TP dan TKD dapat dimanfaatkan untuk mengatasi inflasi dengan mendorong industri olahan makanan dan pelaksanaan berbagai ajang.
"Kedua sektor ini menjadi penyumbang menggerakkan ekonomi belanja," katanya.
Ia berharap dana Dekon TP dan TKD di Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Pariwisata, dan beberapa dinas lainnya mengarahkan dana Dekon TP dan TKD untuk dua sektor tersebut.
"Itu bisa diarahkan untuk mendorong kegiatan dan itu sangat memungkinkan. Kalau pertumbuhan ekonomi bagus, inflasi bisa kita kendalikan," kata dia.
"Serapan dana Dekon TP dan TKD ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan daerah, salah satunya stunting," kata Penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh pada kegiatan High Level Meeting Pelaksanaan Anggaran Dekon TP dan TKD Tahun 2023 di Mamuju, Kamis.
Ia menyebut empat plus satu permasalahan Sulbar yang menjadi fokus saat ini yaitu stunting, perkawinan anak, kemiskinan ekstrem, anak tidak sekolah, dan Inflasi.
Ia mengharapkan pengelolaan Dekon TP dan TKD dapat menyelesaikan permasalahan daerah, utamanya lima permasalahan Sulbar yang menjadi fokus saat ini.
"Kita ada lima permasalahan. Anggaran Dekon TP dan TKD ini bisa berkontribusi pada penanganan empat plus satu permasalahan yang dihadapi Sulbar tersebut," ujar dia.
Pada kesempatan itu, ia mengatakan 90 persen APBD Sulbar masih bergantung pada dana transfer, termasuk dana Dekon TP dan TKD tersebut.
Ia berharap melalui pertemuan tersebut, seluruh pemerintah kabupaten dan OPD dapat meningkatkan koordinasi untuk mengoptimalkan serapan dana Dekon TP dan TKD di Sulbar.
"Kita koordinasi dengan pemkab dan OPD untuk menyelesaikan permasalahan. Tugas ASN memberikan pelayanan publik dan menyelesaikan permasalahan," ujar Zudan Arif Fakrulloh.
Ia mengatakan dana Dekon TP dan TKD dapat dimanfaatkan untuk mengatasi inflasi dengan mendorong industri olahan makanan dan pelaksanaan berbagai ajang.
"Kedua sektor ini menjadi penyumbang menggerakkan ekonomi belanja," katanya.
Ia berharap dana Dekon TP dan TKD di Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Pariwisata, dan beberapa dinas lainnya mengarahkan dana Dekon TP dan TKD untuk dua sektor tersebut.
"Itu bisa diarahkan untuk mendorong kegiatan dan itu sangat memungkinkan. Kalau pertumbuhan ekonomi bagus, inflasi bisa kita kendalikan," kata dia.