Jakarta (ANTARA) - Mantan wakil presiden Jusuf Kalla menghadiri upacara pemakaman mantan presiden Finlandia Martti Ahtisaari di Helsinki, Finlandia, Jumat siang waktu setempat.
"Dia adalah orang Finlandia yang hebat, penerima Hadiah Nobel Perdamaian. Dia memberi cap pada sejarah Finlandia dan sejarah internasional," kata Presiden Finlandia Sauli Niinisto dalam pidato upacara pemakaman seperti disebutkan pada rilis pers diterima di Jakarta, Sabtu.
Niinisto mengatakan kerja Ahtisaari di Indonesia, Kosovo, Namibia dan banyak tempat lainnya telah meninggalkan jejak mendalam pada kehidupan banyak orang.
Pernyataan itu disampaikan Niinisto saat akhir upacara gereja yang meliputi peletakan karangan bunga dan pertunjukan musik oleh komponis klasik terkenal di Finlandia, Jean Sibelius.
Selain Jusuf Kalla, upacara pemakaman Ahtisaari juga dihadiri lebih dari 800 pejabat dan tamu, termasuk Presiden Kosovo Vjosa Osmani, Presiden Namibia Hage Geingob, mantan presiden Tanzania Jakaya Kikwete, mantan ketua tim juru runding Indonesia Hamid Awaluddin dan mantan pemimpin gerakan Aceh Merdeka Malik Mahmud.
Ahtisaari, yang dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada 2008, meninggal dunia 16 Oktober lalu dalam usia 86 tahun.
Ahtisaari membantu mencapai kesepakatan penarikan Serbia dari Kosovo pada akhir 1990. Dia juga membantu upaya kemerdekaan Namibia pada 1980, dan otonomi khusus Aceh pada 2005.
Ia terlibat dalam proses perdamaian Irlandia Utara pada 1990 dan memantau proses perlucutan senjata tentara Republik Irlandia (IRA).
Ahtisaari kemudian mendirikan Prakarsa Manajemen Krisis (CMI) di Helsinki demi mencegah dan menyelesaikan konflik kekerasan melalui dialog dan mediasi informal.
Pada Mei 2017, Ahtisaari mengundurkan diri sebagai ketua, tetapi terus bekerja dengan organisasi tersebut sebagai penasihat. Pada 2021, Ahtisaari dinyatakan menderita penyakit Alzheimer stadium lanjut.
Acara kebaktian gereja dan prosesi pemakamannya disiarkan secara nasional.
Ratusan orang berbaris di sepanjang rute dari katedral melalui pusat kota Helsinki hingga pemakaman Hietaniemi di kota tersebut, tempat Ahtisaari dimakamkan bersama Presiden Finlandia lainnya.
"Dia adalah orang Finlandia yang hebat, penerima Hadiah Nobel Perdamaian. Dia memberi cap pada sejarah Finlandia dan sejarah internasional," kata Presiden Finlandia Sauli Niinisto dalam pidato upacara pemakaman seperti disebutkan pada rilis pers diterima di Jakarta, Sabtu.
Niinisto mengatakan kerja Ahtisaari di Indonesia, Kosovo, Namibia dan banyak tempat lainnya telah meninggalkan jejak mendalam pada kehidupan banyak orang.
Pernyataan itu disampaikan Niinisto saat akhir upacara gereja yang meliputi peletakan karangan bunga dan pertunjukan musik oleh komponis klasik terkenal di Finlandia, Jean Sibelius.
Selain Jusuf Kalla, upacara pemakaman Ahtisaari juga dihadiri lebih dari 800 pejabat dan tamu, termasuk Presiden Kosovo Vjosa Osmani, Presiden Namibia Hage Geingob, mantan presiden Tanzania Jakaya Kikwete, mantan ketua tim juru runding Indonesia Hamid Awaluddin dan mantan pemimpin gerakan Aceh Merdeka Malik Mahmud.
Ahtisaari, yang dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada 2008, meninggal dunia 16 Oktober lalu dalam usia 86 tahun.
Ahtisaari membantu mencapai kesepakatan penarikan Serbia dari Kosovo pada akhir 1990. Dia juga membantu upaya kemerdekaan Namibia pada 1980, dan otonomi khusus Aceh pada 2005.
Ia terlibat dalam proses perdamaian Irlandia Utara pada 1990 dan memantau proses perlucutan senjata tentara Republik Irlandia (IRA).
Ahtisaari kemudian mendirikan Prakarsa Manajemen Krisis (CMI) di Helsinki demi mencegah dan menyelesaikan konflik kekerasan melalui dialog dan mediasi informal.
Pada Mei 2017, Ahtisaari mengundurkan diri sebagai ketua, tetapi terus bekerja dengan organisasi tersebut sebagai penasihat. Pada 2021, Ahtisaari dinyatakan menderita penyakit Alzheimer stadium lanjut.
Acara kebaktian gereja dan prosesi pemakamannya disiarkan secara nasional.
Ratusan orang berbaris di sepanjang rute dari katedral melalui pusat kota Helsinki hingga pemakaman Hietaniemi di kota tersebut, tempat Ahtisaari dimakamkan bersama Presiden Finlandia lainnya.