Makassar (ANTARA) - Besar Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BBPSDMP) Kemenkominfo memberikan pelatihan Digital Talent Scholarship dalam upaya menambah pengetahuan wirausaha digital ratusan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Ketua Panitia Digital Entrepreneur Academi Herman di Lutra, Rabu, mengatakan scholarship yang dilaksanakan merupakan pelatihan dan pendampingan tahap dasar dan lanjutan UMKM berorientasi go global.
"Pelatihan ini menyasar beberapa hal diantaranya pola pikir wirausaha digital, menambah pengetahuan wirausaha digital, dan menguasai perangkat untuk berwirausaha digital," ujarnya.
Herman menjelaskan pendekatan pelatihan berbasis student center experience yang dibagi dalam tiga kelas dengan 13 jam pelajaran.
Program itu pun diharapkan dapat menggerakkan ekonomi digital di dalam negeri, meningkatkan penjualan dan pendapatan, dan membuka akses baru ke pasar luar negeri.
Ketua Tim Pengembangan SDM BBPSDMP Djunaidy mengatakan dengan digital talent scholarship, diharap dapat merubah pola pikir agar semua proses bisnis menjadi lebih sederhana dan efisien melalui transformasi digital.
"Tujuannya adalah bagaimana mengubah pola pikir para pelaku UMKM. Bagi pelaku usaha milenial, dunia digital bukan hal baru. Intinya, kami ingin memberikan pelatihan agar mereka bisa migrasi dan berkembang lagi," terangnya.
Sementara itu, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengatakan, kegiatan yang digelar Kementerian Kominfo melalui Balai Besar Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BBPSDMP) tidak semua kabupaten dan kota mendapatkan kesempatan untuk menggelar Digital Talent Scholarship ini.
"Hanya ada tiga kabupaten di Sulsel, kalau hari ini adalah tingkat pemula, maka pasti akan berkelanjutan," katanya.
Kegiatan tersebut, lanjut Indah merupakan bukti kolaborasi yang sangat baik tidak hanya untuk peningkatan kualitas produk tapi membantu pemasarannya melalui digitalisasi.
"Digitalisasi termasuk di sektor pemasaran (e-commerce) adalah sebuah keniscayaan, bukan lagi pilihan. Dalam waktu yang tidak terlalu lama bahkan sekarang sudah terasa bahwa digitalisasi bukan pilihan tapi kebutuhan," katanya.
Pada kesempatan itu Indah meminta kepada ratusan pelaku UMKM untuk komitmen mengikuti pelatihan tersebut.
"Pemda tentu mengapresiasi Kemenkominfo yang telah memberikan kesempatan kepada kita semua untuk mengikuti scholarship. Dan mudah-mudahan hasilnya dapat kita kawal bersama, ekonomi digital menuju pasar global, sebab UMKM juga berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi," ucap Indah Putri Indriani.
Ketua Panitia Digital Entrepreneur Academi Herman di Lutra, Rabu, mengatakan scholarship yang dilaksanakan merupakan pelatihan dan pendampingan tahap dasar dan lanjutan UMKM berorientasi go global.
"Pelatihan ini menyasar beberapa hal diantaranya pola pikir wirausaha digital, menambah pengetahuan wirausaha digital, dan menguasai perangkat untuk berwirausaha digital," ujarnya.
Herman menjelaskan pendekatan pelatihan berbasis student center experience yang dibagi dalam tiga kelas dengan 13 jam pelajaran.
Program itu pun diharapkan dapat menggerakkan ekonomi digital di dalam negeri, meningkatkan penjualan dan pendapatan, dan membuka akses baru ke pasar luar negeri.
Ketua Tim Pengembangan SDM BBPSDMP Djunaidy mengatakan dengan digital talent scholarship, diharap dapat merubah pola pikir agar semua proses bisnis menjadi lebih sederhana dan efisien melalui transformasi digital.
"Tujuannya adalah bagaimana mengubah pola pikir para pelaku UMKM. Bagi pelaku usaha milenial, dunia digital bukan hal baru. Intinya, kami ingin memberikan pelatihan agar mereka bisa migrasi dan berkembang lagi," terangnya.
Sementara itu, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengatakan, kegiatan yang digelar Kementerian Kominfo melalui Balai Besar Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BBPSDMP) tidak semua kabupaten dan kota mendapatkan kesempatan untuk menggelar Digital Talent Scholarship ini.
"Hanya ada tiga kabupaten di Sulsel, kalau hari ini adalah tingkat pemula, maka pasti akan berkelanjutan," katanya.
Kegiatan tersebut, lanjut Indah merupakan bukti kolaborasi yang sangat baik tidak hanya untuk peningkatan kualitas produk tapi membantu pemasarannya melalui digitalisasi.
"Digitalisasi termasuk di sektor pemasaran (e-commerce) adalah sebuah keniscayaan, bukan lagi pilihan. Dalam waktu yang tidak terlalu lama bahkan sekarang sudah terasa bahwa digitalisasi bukan pilihan tapi kebutuhan," katanya.
Pada kesempatan itu Indah meminta kepada ratusan pelaku UMKM untuk komitmen mengikuti pelatihan tersebut.
"Pemda tentu mengapresiasi Kemenkominfo yang telah memberikan kesempatan kepada kita semua untuk mengikuti scholarship. Dan mudah-mudahan hasilnya dapat kita kawal bersama, ekonomi digital menuju pasar global, sebab UMKM juga berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi," ucap Indah Putri Indriani.