Gowa (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulsel menyelenggarakan Kemah Pemuda Lintas Agama (KPLA) di Kawasan Puncak, Kabupaten Gowa.

Staf Ahli Gubernur Sulsel Bidang Kesejahteraan Rakyat Jayadi Nas mewakili Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin membuka KPLA di salah satu vila di Kecamatan Tinggi Moncong, Malino, Kabupaten Gowa, Selasa.

"Kerukunan umat beragama adalah sebuah keniscayaan di tengah keberagaman kita, tinggal bagaimana kita menyikapi perbedaan itu menjadi kekuatan untuk mempererat nilai dan semangat kebangsaan pada diri seluruh umat beragama,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, ia membacakan sambutan tertulis Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin yang mengatakan bahwa pemprov  menyambut baik kegiatan itu sebagai upaya menyiapkan generasi muda lintas agama menjadi pemimpin masa kini dan mendatang yang inklusif, pluralis, dan pancasilais.

Dia mengharapkan kegiatan KPLA peserta memiliki kapasitas untuk menggerakkan komunitas lintas agama agar peduli terhadap isu toleransi dan moderasi beragama sebagai bentuk nyata kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

Ia menjelaskan praktik moderasi beragama telah ditunjukkan oleh tim 9 yang dibentuk BPUPKI untuk merumuskan lima asas yang akan dituangkan dalam Pancasila.

“Dari sembilan anggotanya, satu orang adalah nonmuslim, namun delapan orang yang muslim tidak pernah memaksakan voting (pemungutan suara) agar dasar negara berlandaskan agama Islam, ini benar-benar cerminan moderasi yang luar biasa,” katanya.

Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan Khaeroni mengapresiasi kerukunan antarumat beragama di Sulsel yang tetap terpelihara dengan baik.

“Masyarakat Sulsel begitu majemuk dengan latar belakang suku dan agama yang berbeda-beda, namun warganya tetap hidup rukun berdampingan satu sama lain,” katanya.

Ia mengharapkan melalui kegiatan itu para pemuda dengan latar belakang agama yang berbeda dapat menjadi pioner dan garda terdepan merawat kerukunan sekaligus menjaga keamanan daerah masing-masing.

Kemah Pemuda Lintas Agama ini diisi dengan sejumlah kegiatan, seperti bincang wicara, outbound bertajuk “Harmony Building”, pentas seni lintas agama, api unggun malam kerukunan dan doa lintas agama, serta bakti sosial.

Sejumlah pejabat, tokoh lintas agama, tokoh pemuda serta pimpinan ormas hadir pada acara pembukaan kegiatan ini. Kegiatan itu diikuti 189 peserta berasal dari 16 kabupaten/kota di Sulsel dan akan berlangsung selama tiga hari, 5-7 Desember 2023.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024