Makassar (ANTARA) - Kepala Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Selatan Shodiqin mengatakan penguatan Bina Keluarga lanjut usia (lansia) akan membantu menurunkan angka prevalensi stunting di lapangan.

"Lansia memiliki fungsi strategis karena memiliki pengalaman hidup yang bisa dibagikan pada generasi muda," katanya di Makassar, Selasa.

Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia. lansia memiliki peran strategis dalam program percepatan penurunan dan pencegahan stunting di Indonesia.

Menurut Shodiqin, lansia tidak hanya dipandang sebagai manusia yang menjadi beban keluarga atau beban pembangunan. Ini karena ada mereka memiliki kekerabatan, kedekatan dengan cucu yang cukup dominan.

"Di sinilah peran lansia yang memiliki fungsi strategis " ujar Shodiqin.

Wajar jika nasihat para lansia ini masih sangat berpengaruh pada anaknya yang sedang hamil atau memiliki bayi. Lewat para lansia inilah mindset dan nilai-nilai positif bisa diteruskan ke anak mereka atau cucunya.

Nilai-nilai positif yang bisa ditularkan, Sholoqin mencontoh terkait dengan mindset prioritas makanan sehat yang berasal dari protein hewani, serta gizi yang sehat dan seimbang bagi cucu.

Sementara untuk meningkatkan kualitas hidup lansia agar tetap produktif dan berguna bagi3 keluarga dan masyarakat, BKKBN mengembangkan program Pembangunan Keluarga Lansia dan Rentan. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup lansia melalui pendampingan keluarga.

Meningkatkan kualitas hidup lansia diantaranya dilakukan BKKBN melalui kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) di tingkat desa/kelurahan, mendirikan sekolah lansia di kelompok binaan BKL.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024