Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto optimistis bisa mewujudkan konsep Makassar metaverse atau makaverse yang memanfaatkan teknologi digital dalam hal pelayanan publik melalui duplikasi dari dunia nyata ke virtual di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Makaverse di masa sekarang fokus pada pelayanan publik. Dan nanti, tidak lagi terbatas dibuka mulai pukul 9 pagi sampai 5 sore, tetapi pelayanan terbuka selama 24 jam oleh avatar (pelayanan di dunia maya)," ujar Ramdhan, di Makassar, Jumat.

Konsep metaverse sudah diperkenalkan ke publik pada Maret 2022, karena ini merupakan sebuah duplikasi pelayanan dari dunia nyata ke dunia maya atau secara virtual. Penerapan konsep makaverse tersebut, kata dia, memiliki banyak manfaat baik untuk masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Untuk masa lalu, konsep makaverse dibutuhkan sebagai wujud proteksi terhadap sejarah masa lalu Kota Makassar. Sehingga ke depan tidak mudah untuk diduplikasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Sedangkan di masa depan, melalui konsep metaverse maka Pemerintah Kota sudah melakukan simulasi terkait kebijakan yang akan dijalankan nantinya. Menurutnya, konsep Makaverse penting untuk diterapkan agar masyarakat tidak gampang didikte pihak yang memiliki kekuatan teknologi.

"Jadi, mana kebijakan yang rendah resistensinya itu yang kita jalankan. Apalagi ke depan, generasi muda kita akan tidak belajar menggunakan buku tapi melalui VR (virtual reality) dengan menggunakan alat oculus," kata pria disapa akrab Danny Pomanto ini.

Penerapan konsep makaverse, kata Danny, nantinya di mulai dari lorong atau gang yang merupakan sel sebuah kota, mengingat sejak awal menjabat telah menjadikan lorong-lorong bagian dari pembangunan.

Selain itu, pihaknya sudah membuat database dalam bentuk Quick Response (QR) Code di Lorong Wisata. Dalam QR Code tersebut sudah ada ID, KTP, data keluarga, digital address berupa titik koordinat, data kesehatan, hingga data keuangan.

Meski akan menghadapi banyak tantangan ke depan, Danny Pomanto tetap optimistis konsep makaverse bisa diterapkan paling tidak mulai dari hal yang paling kecil yakni dari lorong.

"Insya Allah selesai, kita mulai dari hal yang paling kecil yaitu di lorong-lorong karena kita menganggap lorong adalah sel kota. Masalah paling kompleks ada di lorong. Mulai dari kemiskinan, kriminal, derajat kesehatan rendah, dan juga menjadi bagian dari mitigasi sosial," ungkapnya menekankan.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan apresiasi kepada Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di hadapan Presiden Indonesia Joko Widodo bahwa Kota Makassar memiliki banyak inovasi dalam memanfaatkan teknologi yang da[at menarik investor berinvestasi di daerahnya.

"Banyak terobosan yang dilakukan pemerintah daerah. Salah satunya di tempat pak Danny, beliau sudah pada posisi bukan lagi manual tapi pada posisi digital penuh," kata Tito saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Investasi 2023, di Balai Kartini Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (7/12).

Menurutnya, Mal Pelayanan Publik (MPP) tidak hanya dilihat dalam bentuk gedung, tapi dapat lewat virtual melalui konsep metaverse. Karena ke depan masyarakat akan dilayani avatar yang ada di Organisasi Perangkat Daerah masing-masing instansi dan akan lebih memudahkan pelayanan publik tanpa harus repot ke kantor pemerintahan.

"Jadi MPP bukan lagi dalam bentuk gedung, tapi dalam bentuk virtual melalui metaverse. Itu saya salut sama pak Danny," tutur Tito di hadapan Presiden Jokowi dalam Rakor Investasi tersebut.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024