Makassar (ANTARA Sulsel) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Sulawesi Selatan menyatakan sedikitnya masih ada sekitar 300 ribu tenaga kerja formal yang belum terlayani program jaminan ini.

"Berdasarkan data dari Disnakertrans Sulsel itu kira-kira masih ada sekitar 300 ribu tenaga kerja di Sulsel yang masih belum tercover dengan program BPJS ini dan itu akan menjadi target kami," ujar Kepala BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Sulawesi Arief Budiarto saat melakukan pertemuan dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, di Makassar, Selasa.

Ia mengatakan, program BPJS disahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak tanggal 1 Januari 2014 tentang program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan dan BPJS Tenaga Kerja.

BPJS tenaga kerja yang sebelumnya bernama PT Jamsostek, langsung melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengikuti dan mengetahui program baru yang diberikan oleh pemerintah.

Dia mengungkapkan, hingga saat sudah ada 4.567 perusahan dengan 157 ribu tenaga kerja, sudah terlayani di dalam program BPJS tenaga kerja ini. Dari jumlah tersebut merupakan sebagian besar adalah pekerja yang menggunakan layanan Jamsostek.

"Kalau yang sudah tercover program BPJS itu kan umumnya adalah peserta dari Jamsostek, makanya jangan heran kenapa bisa banyak seperti itu, sedangkan program BPJS baru disahkan oleh Presiden sejak awal tahun ini," katanya.

Arief menjelaskan untuk program BPJS tenaga kerja berbeda dengan BPJS kesehatan. Dalam BPJS tenaga kerja ada tiga layanan yang diberikan kepada pekerja yang terdaftar di BPJS tenaga kerja.

Tiga layanan tersebut diantaranya jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua dan jaminan kematian. Tiga layanan ini juga merupakan layanan unggulan dari PT Jamsostek di tahun-tahun sebelumnya.

"Untuk tanggal 25 Juli 2015 mendatang akan ada satu lagi layanan yang akan di masukkan kedalam BPJS tenaga kerja, yaitu jaminan pensiun," tukasnya.

Pelaksana tugas (Plt) Disnakertrans Sulsel, HA Basir membenarkan jika saat ini masih ada sekira 300 ribu pekerja di Sulsel yang masih belum terdaftar sebagai peserta Jamsostek atau BPJS tenaga kerja.

Untuk itu diharapkan 300 ribu pekerja ini diharapkan bisa masuk dalam BPJS tenaga kerja sehingga pekerja tersebut mendapatkan jaminan atau layanan yang ada di BPJS tenaga kerja.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan keberadaan BPJS tenaga kerja menjadi sesuatu yang bisa diharapkan oleh para tenaga kerja di Sulsel untuk bisa hidup sejahterah.

"Saya menaruh harapan pada BPJS tenaga kerja ini. Saya ingin Sulsel menjadi contoh dalam pelakasanaan BPJS tenaga kerja, makanya kita mengharapkan semua pekerja bisa tercover dengan program ini" sebutnya.  Agus Setiawan

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024