Makassar (ANTARA) - Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Andi Muhammad Arsjad, mengatakan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sulawesi Selatan menentukan kemajuan Sulsel 20 tahun ke depan.

Muhammad Arsjad di Makassar, Rabu, mengatakan pembahasan RPJPD Sulsel sangat strategis karena terkait dengan perencanaan pembangunan untuk 20 tahun mendatang.

Untuk itu, dalam pembahasannya perlu dilakukan klarifikasi terhadap setiap masalah dan indikatornya dari pelaksanaan evaluasi RPJPD periode 2005-2025.

Butuh pencernaan, butuh analisa karena dokumen ini 20 tahunan. Jika tidak dilaksanakan dengan baik maka hasilnya tidak optimal,” ucapnya pada Rakor RPJPD di Gedung Bapelitbangda, Kompleks Kantor Gubernur.

Ia menjelaskan, penyusunan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang RPJPD Sulsel periode 2005-2025 yang akan berakhir pada tahun 2025 mendatang, sehingga setahun sebelumnya, yakni tahun 2024 sudah harus dipersiapkan untuk menjadi RPJPD periode 2025-2045.

Oleh karena itu, Muhammad Arsjad meminta kepada para OPD untuk dapat mencermati dan mengkaji dengan baik setiap data yang menjadi pembahasan dalam rencana awal RPJPD ini.

Muhammad Arsjad juga menegaskan, dalam proses pembahasan RPJPD periode 2025-2045 ini, pelaksanaan RPJPD periode 2005-2025 harus menjadi bahan evaluasi terkait apa saja yang akan menjadi target pembangunan Sulawesi Selatan yang akan dikerjakan untuk 20 tahun ke depan.

Terlebih lagi, lebih lanjutnya, RPJPD ini akan menentukan kemajuan Sulawesi Selatan sehingga harus direncanakan dengan baik, dan ini akan menjadi acuan juga bagi para gubernur yang nantinya akan memimpin Sulawesi Selatan melalui visi misinya.

“Ini harus jauh lebih baik karena patron kita, kiblat kita yang akan menentukan Sulsel seperti apa ke depan. Ini pada dasarnya semua calon gubernur dalam menyusun visi misi dan ini akan menjadi referensi calon gubernur. Ini bukan dokumen yang mudah, mungkin secara prosedur sudah kita lakukan tapi substansi datanya harus dicermati dengan baik apa yang menjadi masalah kita,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Muhammad Arsjad pun meminta kepada seluruh OPD agar membantu Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Sulsel dalam memenuhi data yang dibutuhkan.

Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bapelitbangda Sulawesi Selatan Andi Bakti Haruni dalam paparannya mengungkapkan, untuk penyusunan RPJPD Sulawesi Selatan, Pemprov mengangkat visi misi 'Sulawesi Selatan Maju, Mandiri, Berkelanjutan'.

Ia mengatakan, RPJPD ini mengacu pada 17 arah kebijakan, 8 misi, dan 45 indikator sasaran.

Arah strategi kebijakan yang masuk ke dalam RPJPD ini antara lain terkait transformasi sosial, transformasi ekonomi, transformasi tata kelola, dan ketahanan sosial, budaya, dan ekologi.

“RPJPD ini jadi dokumen yang strategi yang harus disiapkan pemerintah daerah sebagai rujukan program jangka menengah dan jangka pendek ke depan. Kita harus bergerak atau berpijak pada kenyataan. Kondisi kita dicerminkan pada bentuk permasalahan dan isu strategi yang telah kita hadapi dan akan kita hadapi,” katanya.

Dalam pembahasan RPJPD ini, Bakti meminta agar tim penyusun mampu menguraikan permasalahan yang sedang dihadapi Pemprov Sulsel saat ini dan memikirkan masalah yang kemungkinan akan dihadapi pada masa mendatang.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024