Jayapura (ANTARA) - Presiden Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Dorman Wandikbo di Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua mengimbau agar warga mengiring jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe dengan damai hingga ke tempat peristirahatan terakhir di Koya Tengah, Kota Jayapura.
Presiden GIDI Dorman Wandikbo di Sentani, Kamis, mengatakan pihaknya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas aksi yang terjadi di luar kendali dan tanggung jawabnya.
"Dari hati yang paling dalam, kami ingin menghargai almarhum LE sebagai pemimpin yang cinta damai dan menembus perbedaan," katanya.
Menurut Dorman, dirinya meminta dengan kerendahan hati agar ketua-ketua atau pemimpin massa untuk berkomunikasi dengan baik agar prosesi pengantaran jenazah berjalan aman, damai dan lancar.
"Kedamaian nilainya sangat besar tidak dapat dibeli dengan miliaran rupiah, saya minta dengan hormat kita mengantar almarhum LE dengan baik," ujarnya.
Dia menjelaskan jenazah Lukas Enembe saat ini diantar dari Bandar Udara Sentani ke Kompleks Stakin, Kabupaten Jayapura bukan lagi sebagai gubernur tetapi masyarakat biasa.
"Terima kasih kepada keluarga yang telah menemani almarhum dengan setia hingga tutup usia, Mama Yulce. tuhan titipkan menjadi Mama Papua," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya menyampaikan apresiasi yang besar bagi pemimpin adat dan seluruh Suku Tabi serta hamba-hamba tuhan yang telah memberikan tempat untuk memakamkan almarhum Lukas Enembe.
"Sebagai pimpinan gereja saya menyampaikan terima kasih atas semua doa restu mengiring pemakaman almarhum LE, kami tidak dapat membalas satu-persatu," ujarnya lagi.
Presiden GIDI Dorman Wandikbo di Sentani, Kamis, mengatakan pihaknya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas aksi yang terjadi di luar kendali dan tanggung jawabnya.
"Dari hati yang paling dalam, kami ingin menghargai almarhum LE sebagai pemimpin yang cinta damai dan menembus perbedaan," katanya.
Menurut Dorman, dirinya meminta dengan kerendahan hati agar ketua-ketua atau pemimpin massa untuk berkomunikasi dengan baik agar prosesi pengantaran jenazah berjalan aman, damai dan lancar.
"Kedamaian nilainya sangat besar tidak dapat dibeli dengan miliaran rupiah, saya minta dengan hormat kita mengantar almarhum LE dengan baik," ujarnya.
Dia menjelaskan jenazah Lukas Enembe saat ini diantar dari Bandar Udara Sentani ke Kompleks Stakin, Kabupaten Jayapura bukan lagi sebagai gubernur tetapi masyarakat biasa.
"Terima kasih kepada keluarga yang telah menemani almarhum dengan setia hingga tutup usia, Mama Yulce. tuhan titipkan menjadi Mama Papua," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya menyampaikan apresiasi yang besar bagi pemimpin adat dan seluruh Suku Tabi serta hamba-hamba tuhan yang telah memberikan tempat untuk memakamkan almarhum Lukas Enembe.
"Sebagai pimpinan gereja saya menyampaikan terima kasih atas semua doa restu mengiring pemakaman almarhum LE, kami tidak dapat membalas satu-persatu," ujarnya lagi.