Makassar (ANTARA) - Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Andi Muhammad Arsjad motivasi aparatur sipil negara (ASN) Lingkup Sulsel untuk meningkatkan kinerja guna menghadapi berbagai tantangan dan rintangan di tahun 2024.
Muhammad Arsjad di Makassar Selasa mengatakan, tentu kita sudah meninggalkan tahun 2023 dengan sederet catatan dan peristiwa, baik sejumlah pencapaian yang telah diraih secara bersama-sama.
"Harus diakui, bahwa tidak sedikit rintangan dan hambatan yang menjadi tantangan kita harus perbaiki di tahun 2024," katanya saat menjadi pembina apel pagi awal tahun 2024 di lapangan upacara kantor gubernur Sulsel, Selasa.
Ia menjelaskan, penyelenggaraan pemerintahan di Sulsel dari segi indikator makro secara umun, menunjukkan capaian yang cukup impresif, terlihat dari sejumlah indikator makro.
Bahkan angka inflasi Sulsel lebih rendah dibandingkan nasional. Inflasi YoY bulan November 2023 sebesar 2,79 persen, lebih rendah dibandingkan inflasi nasional 2,86 persen. Inflasi di Sulsel bulan November 2023 juga sesuai target nasional 3 ± 1 persen.
"Pertama kali di bawah nasional dalam lima tahun terakhir. Tantangan kita lebih berat, karena nasional menargetkan inflasi 2,5 persen. Jadi ini butuh perhatian kita semua," katanya.
Sama halnya dalam hal kemiskinan ekstrem, katanya, Sulsel juga berada di bawah nasional yakni sebesar 1,12 persen, sementara Sulsel 1,0 persen.
Artinya cukup baik kerja-kerja kita selama ini. Tapi jangan cepat puas, Nasional berharap 0 persen. Karena itu harus memasifkan kerja-kerja kita.
Begitupun angka pengangguran, mulai turun. Tahun 2022, Angka pengangguran 4,51 Persen dan tahun 2023 berada di angka 4,33 persen.
"Kita optimistis di tahun ini, angka pengangguran bisa lebih berkurang. Terutama adanya program prioritas Bapak Penjabat Gubernur yang tentu kita berharap bisa membuka lapangan kerja baru, dan potensi peningkatan pendapatan masyarakat melalui skema pengembangan ekonomi horti, terutama pada komoditas pisang," katanya.
Kemudian, kata Muhammad Arsjad lebih lanjut, dilihat dari sisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulsel yang tadinya 73,97 persen, sekarang di angka 74,60 persen. IPM ini menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang diukur dari pendidikan, kesehatan, dan pendapatan perkapitanya.
Lebih lanjut dia menyampaikan pesan dari Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin kepada para pegawai lingkup Pemprov Sulsel.
Pertama dari sisi politik pemerintahan, tahun ini akan diagendakan Pemilu dan Pilkada. Kita sudah menyampaikan komitmen netralitas.
Kedua, dari sisi pendapatan, menunjukkan kenaikan signifikan. Pertumbuhan pendapatan kita 5,5 persen. Dari Rp8,9 triliun menjadi Rp9,5 triliun. "Ini bukan hanya kerja Bapenda, tapi kerja semua yang punya target pendapatan," katanya.
Pada kesempatan itu Arsjad juga menyampaikan kabar baik bagi ASN, di mana tahun 2024 akan diterapkan skema peningkatan TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai).
"Jadi ini bagian apresiasi pimpinan kepada kita semua. Kita mengingatkan bagaimana menjadi teladan, meningkatkan kedisiplinan dan memberikan contoh baik dalam penegakan disiplin, kinerja, dan sebagainya. Kita berharap dengan kebijakan TPP ini, maka kinerja dan inovasi bisa lebih meningkat," katanya.
Ia pun mengingatkan agar organisasi perangkat daerah (OPD) untuk memperhatikan program strategis Pj Gubernur Sulsel.
"Kita berharap tahun 2024 lembaran baru dibuka dan diisi dengan hal-hal baik yang bisa berefek untuk masyarakat dan membuat Sulsel jauh lebih baik ke depan," katanya.
Muhammad Arsjad di Makassar Selasa mengatakan, tentu kita sudah meninggalkan tahun 2023 dengan sederet catatan dan peristiwa, baik sejumlah pencapaian yang telah diraih secara bersama-sama.
"Harus diakui, bahwa tidak sedikit rintangan dan hambatan yang menjadi tantangan kita harus perbaiki di tahun 2024," katanya saat menjadi pembina apel pagi awal tahun 2024 di lapangan upacara kantor gubernur Sulsel, Selasa.
Ia menjelaskan, penyelenggaraan pemerintahan di Sulsel dari segi indikator makro secara umun, menunjukkan capaian yang cukup impresif, terlihat dari sejumlah indikator makro.
Bahkan angka inflasi Sulsel lebih rendah dibandingkan nasional. Inflasi YoY bulan November 2023 sebesar 2,79 persen, lebih rendah dibandingkan inflasi nasional 2,86 persen. Inflasi di Sulsel bulan November 2023 juga sesuai target nasional 3 ± 1 persen.
"Pertama kali di bawah nasional dalam lima tahun terakhir. Tantangan kita lebih berat, karena nasional menargetkan inflasi 2,5 persen. Jadi ini butuh perhatian kita semua," katanya.
Sama halnya dalam hal kemiskinan ekstrem, katanya, Sulsel juga berada di bawah nasional yakni sebesar 1,12 persen, sementara Sulsel 1,0 persen.
Artinya cukup baik kerja-kerja kita selama ini. Tapi jangan cepat puas, Nasional berharap 0 persen. Karena itu harus memasifkan kerja-kerja kita.
Begitupun angka pengangguran, mulai turun. Tahun 2022, Angka pengangguran 4,51 Persen dan tahun 2023 berada di angka 4,33 persen.
"Kita optimistis di tahun ini, angka pengangguran bisa lebih berkurang. Terutama adanya program prioritas Bapak Penjabat Gubernur yang tentu kita berharap bisa membuka lapangan kerja baru, dan potensi peningkatan pendapatan masyarakat melalui skema pengembangan ekonomi horti, terutama pada komoditas pisang," katanya.
Kemudian, kata Muhammad Arsjad lebih lanjut, dilihat dari sisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulsel yang tadinya 73,97 persen, sekarang di angka 74,60 persen. IPM ini menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang diukur dari pendidikan, kesehatan, dan pendapatan perkapitanya.
Lebih lanjut dia menyampaikan pesan dari Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin kepada para pegawai lingkup Pemprov Sulsel.
Pertama dari sisi politik pemerintahan, tahun ini akan diagendakan Pemilu dan Pilkada. Kita sudah menyampaikan komitmen netralitas.
Kedua, dari sisi pendapatan, menunjukkan kenaikan signifikan. Pertumbuhan pendapatan kita 5,5 persen. Dari Rp8,9 triliun menjadi Rp9,5 triliun. "Ini bukan hanya kerja Bapenda, tapi kerja semua yang punya target pendapatan," katanya.
Pada kesempatan itu Arsjad juga menyampaikan kabar baik bagi ASN, di mana tahun 2024 akan diterapkan skema peningkatan TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai).
"Jadi ini bagian apresiasi pimpinan kepada kita semua. Kita mengingatkan bagaimana menjadi teladan, meningkatkan kedisiplinan dan memberikan contoh baik dalam penegakan disiplin, kinerja, dan sebagainya. Kita berharap dengan kebijakan TPP ini, maka kinerja dan inovasi bisa lebih meningkat," katanya.
Ia pun mengingatkan agar organisasi perangkat daerah (OPD) untuk memperhatikan program strategis Pj Gubernur Sulsel.
"Kita berharap tahun 2024 lembaran baru dibuka dan diisi dengan hal-hal baik yang bisa berefek untuk masyarakat dan membuat Sulsel jauh lebih baik ke depan," katanya.