Mamuju (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Sulawesi Barat bersama Bank Indonesia (BI) setempat meningkatkan sinergiitas untuk mengakselerasi program pengendalian inflasi melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulbar Achmad, di Mamuju Sabtu mengatakan, pihaknya ingin lebih berkontribusi terhadap Sulbar, terutama dalam hal ketahanan pangan.

"Kami tidak mau jalan sendiri. Kita harus berkolaborasi untuk memajukan Sulbar. Ada banyak program yang bisa dikerjasamakan di komoditi pertanian, seperti beras, cabai, bawang maupun unggas," kata Achmad.

Program Bank Indonesia yang berpotensi dapat dikolaborasikan lanjut Achmad, yaitu GNPIP dan program ketahanan pangan seperti pertanian digital (digital farming) yang telah dijalankan di Sulbar serta pemberdayaan ekonomi pesantren melalui bidang peternakan unggas.

"Selain itu, melalui gerakan tanam sejuta cabai yang saat ini sedang dijalankan, kami juga ingin berkontribusi dalam hal produksi maupun penanganan pascaproduksi," terang Achmad.

Sementara, Kepala Dinas Provinsi Sulbar TPHP Muhtar menyampaikan, kerja sama dengan Bank Indonesia merupakan langkah yang baik untuk memperkuat komoditas dan memberdayakan petani.

"Dalam menjalankan tugas itu, Dinas TPHP selama ini tidak bisa hanya mengandalkan APBN dan APBD saja," katanya.

Ia menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia melalui penguatan program GNPIP untuk mengedepankan inovasi dalam bentuk pengembangan pertanian digital dalam rangka mendukung agroindustri yang berkelanjutan di Sulbar.

"Pertanian digital, adalah suatu konsep penggunaan teknologi digital di sektor pertanian, yang bertujuan meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan pertanian," terang Muhtar.

Selama ini menurut Muhtar, pertanian hanya diidentikkan identik dengan sawah sehingga pihaknya mencoba mengubah image bahwa pertanian sudah masuk ke dunia digital.

Sehingga Muhtar berharap melalui pertanian digital itu akan tumbuh petani-petani milenial di Sulbar.

"Harapannya dengan adanya digital farming, petani bisa menjadi salah satu profesi yang diminati oleh kaum muda," ujar Muhtar.

Ia juga berharap, melalui sinerisitas Bank Indonesia Perwakilan Sulbar dengan Dinas TPHP langkah-langkah konkret dan rencana tindakan bersama akan terus dikomunikasikan dan ditindaklanjuti.

"Keberhasilan pertanian bergantung pada kolaborasi yang erat antara semua pemangku kepentingan. Dengan membentuk visi bersama, sektor ini dapat memandu langkahnya menuju masa depan yang cerah, berkelanjutan dan sukses secara ekonomi," jelas Muhtar.

Pewarta : Amirullah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024