Jakarta (ANTARA) - Novak Djokovic menaklukkan penampilan penuh semangat Taylor Fritz, Selasa, untuk mencapai semifinal Australian Open dan tetap di jalurnya untuk memecahkan rekor gelar Grand Slam ke-25.
Petenis peringkat satu dunia itu kesulitan menghadapi kondisi panas terik di Rod Laver Arena pada awal pertandingan, tetapi berhasil lolos dengan skor 7-6(7/3), 4-6, 6-2, 6-3 dan akan melawan Jannik Sinner atau Andrey Rublev untuk memperebutkan tempat di final pada Minggu (28/1).
"Saat itu cuaca sangat panas ketika matahari masih bersinar," kata Djokovic usai pertandingan yang berlangsung selama tiga jam 45 menit, seperti disiarkan AFP.
"Secara fisik dan emosional sangat melelahkan. Tepuk tangan meriah untuk Fritz atas penampilan luar biasa hari ini dan turnamen ini."
"Konversi break point sangat buruk, namun saya pikir pada akhirnya saya berhasil mematahkannya ketika itu benar-benar krusial, yang ketiga dan keempat."
Kemenangan itu merupakan kemenangan ke-33 berturut-turut Djokovic di Melbourne, pencapaian sejak 2018. Ia tidak berkompetisi di ajang tersebut pada 2022 karena menolak divaksin COVID-19.
Petenis berusia 36 tahun itu tampil di pertandingan tersebut dengan rekor menang kalah 8-0 atas lawannya unggulan ke-12 asal Amerika.
Djokovic yang lebih terbiasa memainkan pertandingan malam di Melbourne berhasil memenangi set pertama yang berlangsung selama 84 menit.
Fritz (26) mendapatkan dua set point pada servis Djokovic di gim ke-12 tetapi sang juara bertahan mendominasi tiebreak berikutnya untuk mengambil kendali.
Unggulan teratas itu meninggalkan lapangan setelah set pertama dan ketika kembali ia mengalami break pertama pada pertandingan tersebut.
Fritz yang berhasil bertahan dari delapan break point pada set pembuka, berjuang mendapatkan tujuh poin lagi pada set kedua untuk menyamakan kedudukan.
Djokovic akhirnya memenangi break point untuk merebut kendali set ketiga, menyisakan satu set lagi untuk kemenangan.
Ia kemudian melakukan break untuk ketiga kalinya dalam pertandingan tersebut pada gim keenam set keempat.
Sebuah keberuntungan di net membantu Fritz bangkit untuk tetap bertahan, namun ia melakukan kesalahan ganda pada gim berikutnya.
Kemenangan tersebut membuat Djokovic hanya membutuhkan dua kemenangan lagi untuk menjadi satu-satunya petenis dalam sejarah -- putra maupun putri -- yang mengoleksi 25 gelar tunggal Grand Slam.
Djokovic yang tidak pernah gagal menjuarai Australian Open setelah mencapai semifinal, menyamai catatan Margaret Court dalam memenangi 24 turnamen major.
Namun, di sektor tunggal putra Djokovic telah melampaui catatan gelar yang dikumpulkan Rafael Nadal dan Roger Federer yang masing-masing memiliki 22 dan 20 gelar turnamen major.
Petenis peringkat satu dunia itu kesulitan menghadapi kondisi panas terik di Rod Laver Arena pada awal pertandingan, tetapi berhasil lolos dengan skor 7-6(7/3), 4-6, 6-2, 6-3 dan akan melawan Jannik Sinner atau Andrey Rublev untuk memperebutkan tempat di final pada Minggu (28/1).
"Saat itu cuaca sangat panas ketika matahari masih bersinar," kata Djokovic usai pertandingan yang berlangsung selama tiga jam 45 menit, seperti disiarkan AFP.
"Secara fisik dan emosional sangat melelahkan. Tepuk tangan meriah untuk Fritz atas penampilan luar biasa hari ini dan turnamen ini."
"Konversi break point sangat buruk, namun saya pikir pada akhirnya saya berhasil mematahkannya ketika itu benar-benar krusial, yang ketiga dan keempat."
Kemenangan itu merupakan kemenangan ke-33 berturut-turut Djokovic di Melbourne, pencapaian sejak 2018. Ia tidak berkompetisi di ajang tersebut pada 2022 karena menolak divaksin COVID-19.
Petenis berusia 36 tahun itu tampil di pertandingan tersebut dengan rekor menang kalah 8-0 atas lawannya unggulan ke-12 asal Amerika.
Djokovic yang lebih terbiasa memainkan pertandingan malam di Melbourne berhasil memenangi set pertama yang berlangsung selama 84 menit.
Fritz (26) mendapatkan dua set point pada servis Djokovic di gim ke-12 tetapi sang juara bertahan mendominasi tiebreak berikutnya untuk mengambil kendali.
Unggulan teratas itu meninggalkan lapangan setelah set pertama dan ketika kembali ia mengalami break pertama pada pertandingan tersebut.
Fritz yang berhasil bertahan dari delapan break point pada set pembuka, berjuang mendapatkan tujuh poin lagi pada set kedua untuk menyamakan kedudukan.
Djokovic akhirnya memenangi break point untuk merebut kendali set ketiga, menyisakan satu set lagi untuk kemenangan.
Ia kemudian melakukan break untuk ketiga kalinya dalam pertandingan tersebut pada gim keenam set keempat.
Sebuah keberuntungan di net membantu Fritz bangkit untuk tetap bertahan, namun ia melakukan kesalahan ganda pada gim berikutnya.
Kemenangan tersebut membuat Djokovic hanya membutuhkan dua kemenangan lagi untuk menjadi satu-satunya petenis dalam sejarah -- putra maupun putri -- yang mengoleksi 25 gelar tunggal Grand Slam.
Djokovic yang tidak pernah gagal menjuarai Australian Open setelah mencapai semifinal, menyamai catatan Margaret Court dalam memenangi 24 turnamen major.
Namun, di sektor tunggal putra Djokovic telah melampaui catatan gelar yang dikumpulkan Rafael Nadal dan Roger Federer yang masing-masing memiliki 22 dan 20 gelar turnamen major.